Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Perjalanan Juventus 2016-17, Penyesuaian di Liga Champions

By Rabu, 3 Mei 2017 | 21:21 WIB
Kiper Juventus, Gianluigi Buffon (tengah), diapit oleh bek Andrea Barzagli (kiri) dan Leonardo Bonucci beraksi dalam laga Serie A kontra AC Milan di Stadion San Siro, Milan, 10 Maret 2017.
MARCO BERTORELLO / AFP
Kiper Juventus, Gianluigi Buffon (tengah), diapit oleh bek Andrea Barzagli (kiri) dan Leonardo Bonucci beraksi dalam laga Serie A kontra AC Milan di Stadion San Siro, Milan, 10 Maret 2017.

 

Pada 2014/15, Juventus dikalahkan Fiorentina 1-2 di kandang sendiri pada leg I babak 4 besar. Tapi, Juventus berbalik menang 3-0 di rumah La Viola. Semusim berikutnya, keunggulan 3-0 dari leg I semifinal melawan Inter lenyap di leg II.

Tim Hitam- Putih juga kalah 0-3 dari Inter pada pertandingan kedua. Juve lolos ke final setelah menang dalam adu tendangan penalti. Musim ini Juventus juga merasakan kekalahan di leg II semifinal.

Mereka takluk 2-3 dari Napoli. Untungnya, Gonzalo Higuain dkk. menang 3-1 pada leg I sehingga tetap lolos ke final. Ada lagi kemiripan dalam perjalanan di Coppa Italia.

Juventus selalu menjadi juara dengan melewati perpanjangan waktu.


Nemanja Vidic melanggar Alessandro Matri pada duel Inter kontra Juventus, 16 Mei 2015.(MARCO LUZZANI/GETTY IMAGES)

Pada 2014/15, gol penentu kemenangan 2-1 atas Lazio dicetak Alessandro Matri di menit ke-97. Musim berikutnya, Milan dikalahkan 1-0 lewat gol Alvaro Morata pada menit ke-110.

Akankah final Coppa Italia antara Juventus dan Lazio musim ini juga harus diselesaikan lewat perpanjangan waktu?

Faktor Pertahanan

Di Liga Champions, perbedaan jelas terlihat. Pada 2014/15 dan 2015/16, Juventus selalu tampak kurang meyakinkan. Termasuk saat lolos ke final 2014/15.

La Vecchia Signora selalu hanya lolos ke fase gugur sebagai runner-up grup. Dalam dua musim itu mereka menderita terlalu banyak kekalahan dan terlalu banyak gol.

Baca Juga:

Kondisinya berubah musim ini. Juventus terlihat jauh lebih perkasa. Mereka belum terkalahkan dalam 10 pertandingan dengan kualitas lawan yang relatif setara jika dibandingkan dengan musim 2014/15 dan 2015/16.

Juventus bisa setangguh itu karena pertahanan yang jauh lebih solid daripada dua musim sebelumnya. Bianconeri hanya kebobolan dua gol di fase grup dan sekarang dalam streak clean sheet di lima partai.

Padahal, yang dihadapi di fase knock-out adalah tim-tim kuat pemilik lini serang hebat seperti Porto dan Barcelona.

Dengan performa seperti itu, Juventus seperti kembali ke asal. Pertahanan memang selalu menjadi aset terbaik mereka. Apalagi, sekarang ada Gianluigi Buffon, Leonardo Bonucci, dan Giorgio Chiellini, yang merupakan pilar senior tim nasional Italia.

Juventus memang seharusnya seperti ini! Dengan performa di Liga Champions, yang jelasjelas mengalami upgrade dibandingkan 2014/15 dan 2015/16, bolehlah Juventini kali ini merasa lebih yakin tim kesayangannya bisa menjadi kampiun Eropa.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X