Saat Juanfran mengalami cedera di leg kedua perempat final Liga Champions kontra Leicester, pelatih Diego Simeone menghadapi masalah. Atletico mungkin harus tampil tanpa bek kanan alami karena stok sudah habis. Los Rojiblancos beruntung masih memiliki bek serbabisa.
Penulis: Christian Gunawan
Juanfran adalah bek kanan bugar terakhir di dalam pasukan Atleti. Sime Vrsaljko, bek kanan lainnya, masih mengalami masalah dengan lutut kirinya.
Menuju akhir musim, dengan pekan La Liga tersisa yang bakal krusial dalam persaingan finis di empat besar dan keharusan menghadapi Madrid di semifinal Liga Champions, Atleti bisa berada dalam masalah besar.
Mencari bek kanan, kemungkinan hanya sebagai pinjaman darurat, bukan perkara mudah. Namun, Simeone tampak tak perlu mencari.
Seperti sudah mendapatkan firasat, pelatih asal Argentina itu menyiapkan pengganti di antara kedua partai kontra Leicester.
Cukup menarik mengetahui Jose Gimenez dipasang Simeone di sebelas awal sebelum meladeni Leicester, yakni saat menghadapi Osasuna. Kesempatan itu terbilang besar buat bek asal Uruguay itu.
Start itu baru yang keenam sepanjang musim. Dengan posisi asli sebagai bek tengah, Gimenez praktis menjadi cadangan bagi dua bek sentral yang lebih senior, Diego Godin dan Stefan Savic.
Saat melawan Osasuna itu, Gimenez ditempatkan sebagai gelandang tengah. Gimenez sudah pernah dipasang di sana pada Desember.
Dengan bekal fisik mumpuni, penampilannya sebagai gelandang tengah sama sekali tak mengecewakan. Ia bisa mengambil kendali permainan dengan operan akurat.
Baca Juga:
- 4 Hal Menarik dari Kemenangan 2-0 Juventus atas AS Monaco
- Bisakah Ronaldo Lewati Messi Musim Ini?
- Real Madrid, Clean-Sheet Pertama dan Kejar Rekor FC Bayern
Dari 56 operannya, hanya tujuh yang meleset dari sasaran. Di segi defensif, eks bek Danubio itu berhasil merusak permainan Osasuna. Secara khusus, ia hampir selalu unggul dalam duel udara.
Perihal membantu serangan, pemain yang kerap dipanggil Josema (dari nama lengkapnya, Jose Maria Gimenez de Vargas) ini juga mampu menggiring bola.
Jika saja Yannick Carrasco tidak mencetak dua gol, Gimenez adalah pemain terbaik di partai itu. Simeone kembali memercayakan posisi gelandang tengah kepada final Liga Champions.
Pemain kelahiran Toledo, Uruguay, itu memberikan penampilan terbaiknya lagi pada laga di Leicester tersebut.
Kerap mundur hingga seperti bek tengah ketiga, Gimenez menjadi tembok penting menahan serbuan Jamie Vardy cs. Sapuan dan duel udara menjadi aspek menonjol Josema di partai itu.
"Gimenez menjalani laga istimewa dengan kemampuannya. Ketika pemain memiliki niat kuat dan bekerja keras, segalanya akan berjalan dengan baik. Ia tampak siap bekerja keras," puji Simeone.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar