Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Atletico Madrid Punya Bunglon Bernama Gimenez

By Jumat, 5 Mei 2017 | 14:06 WIB
Bek Atletico Madrid, Jose Gimenez (kiri), saat merayakan gol ke gawang Eibar dalam laga Copa del Rey di Stadion Municipal Ipurua, 25 Januari 2017.
ANDER GILLENEA / AFP
Bek Atletico Madrid, Jose Gimenez (kiri), saat merayakan gol ke gawang Eibar dalam laga Copa del Rey di Stadion Municipal Ipurua, 25 Januari 2017.

Saat Juanfran mengalami cedera di leg kedua perempat final Liga Champions kontra Leicester, pelatih Diego Simeone menghadapi masalah. Atletico mungkin harus tampil tanpa bek kanan alami karena stok sudah habis. Los Rojiblancos beruntung masih memiliki bek serbabisa. 

Penulis: Christian Gunawan

Juanfran adalah bek kanan bugar terakhir di dalam pasukan Atleti. Sime Vrsaljko, bek kanan lainnya, masih mengalami masalah dengan lutut kirinya.

Menuju akhir musim, dengan pekan La Liga tersisa yang bakal krusial dalam persaingan finis di empat besar dan keharusan menghadapi Madrid di semifinal Liga Champions, Atleti bisa berada dalam masalah besar.

Mencari bek kanan, kemungkinan hanya sebagai pinjaman darurat, bukan perkara mudah. Namun, Simeone tampak tak perlu mencari.

Seperti sudah mendapatkan firasat, pelatih asal Argentina itu menyiapkan pengganti di antara kedua partai kontra Leicester.


Reaksi pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, dalam laga pertama babak 16 besar Liga Champions di kandang Bayer Leverkusen, 21 Februari 2017.(FEDERICO GAMBARINI/DPA/AFP)

Cukup menarik mengetahui Jose Gimenez dipasang Simeone di sebelas awal sebelum meladeni Leicester, yakni saat menghadapi Osasuna. Kesempatan itu terbilang besar buat bek asal Uruguay itu.

Start itu baru yang keenam sepanjang musim. Dengan posisi asli sebagai bek tengah, Gimenez praktis menjadi cadangan bagi dua bek sentral yang lebih senior, Diego Godin dan Stefan Savic.

Saat melawan Osasuna itu, Gimenez ditempatkan sebagai gelandang tengah. Gimenez sudah pernah dipasang di sana pada Desember.

Dengan bekal fisik mumpuni, penampilannya sebagai gelandang tengah sama sekali tak mengecewakan. Ia bisa mengambil kendali permainan dengan operan akurat.

Baca Juga:

Dari 56 operannya, hanya tujuh yang meleset dari sasaran. Di segi defensif, eks bek Danubio itu berhasil merusak permainan Osasuna. Secara khusus, ia hampir selalu unggul dalam duel udara.

Perihal membantu serangan, pemain yang kerap dipanggil Josema (dari nama lengkapnya, Jose Maria Gimenez de Vargas) ini juga mampu menggiring bola.

Jika saja Yannick Carrasco tidak mencetak dua gol, Gimenez adalah pemain terbaik di partai itu. Simeone kembali memercayakan posisi gelandang tengah kepada final Liga Champions.

Pemain kelahiran Toledo, Uruguay, itu memberikan penampilan terbaiknya lagi pada laga di Leicester tersebut.

Kerap mundur hingga seperti bek tengah ketiga, Gimenez menjadi tembok penting menahan serbuan Jamie Vardy cs. Sapuan dan duel udara menjadi aspek menonjol Josema di partai itu.

"Gimenez menjalani laga istimewa dengan kemampuannya. Ketika pemain memiliki niat kuat dan bekerja keras, segalanya akan berjalan dengan baik. Ia tampak siap bekerja keras," puji Simeone.

 

Kebutuhan Tim

Kemampuan Gimenez menempati titik yang bukan posisi alaminya memberikan gagasan bagi Simeone ketika Juanfran dibekap cedera.

Pemain yang mengenakan nomor punggung 24 itu dipasangkan di titik yang menjadi rawan bagi Atletico itu.

Keputusannya menjajal Gimenez di sana empat hari usai memastikan diri lolos ke empat besar Liga Champions, yakni saat bertandang ke Espanyol, berbuah manis.


Bek Uruguay, Jose Gimenez (kanan), berupaya menahan bola sepakan striker Meksiko, Javier Hernandez, saat kedua tim bentrok di laga Grup C Copa America 2016 di stadion Phoenix Stadium, Glendale, 5 Juni 2016.(JENNIFER STEWART/GETTY IMAGES/AFP)

 

Gimenez, konon terakhir kali bermain sebagai bek kanan saat masih di tim junior, lagi-lagi bersinar di tempat yang kurang akrab bagi dirinya.

Espanyol, dengan pengetahuan Gimenez dipaksakan di titik bek kanan itu, mencoba mencecar bek berusia 22 tahun itu. Whoscored mencatat 44 persen serangan klub Catalan itu mengarah ke bek kanan Atleti.

Gimenez kembali dimainkan sebagai bek kanan ketika Rojiblancos menjamu Villarreal pekan lalu. Atleti memang mengalami kekalahan yang merugikan menjelang akhir musim ini, tapi Gimenez tetap tampil lumayan.

Di antara empat bek Atletico, penampilan bek muda itu bisa dikatakan yang paling bagus.

"Saya merasa nyaman di mana pun tim membutuhkan. Saya selalu mencoba memberikan yang terbaik, dan gembira dengan kesempatan yang didapatkan," kata Gimenez dikutip Marca.

Saat bertandang ke Las Palmas, dengan hasil kemenangan telak 5-0, Gimenez ditarik pada menit ke-66. Namun, keputusan itu lebih terasa sebagai langkah menjaga kondisinya.

Ia masih sangat dibutuhkan sebagai bek kanan. Dengan kemampuan multiposisinya, masa depan Josema Gimenez tampak cerah di Atleti.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X