Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kuota 40 Poin Leicester dan Craig Shakespeare

By Kamis, 4 Mei 2017 | 12:35 WIB
Ekspresi pelatih Leicester City, Craig Shakespeare, dalam sesi pemanasan menjelang duel Liga Champions lawan Sevilla di King Power Stadium, Leicester, 14 Maret 2017.
LAURENCE GRIFFITHS/GETTY IMAGES
Ekspresi pelatih Leicester City, Craig Shakespeare, dalam sesi pemanasan menjelang duel Liga Champions lawan Sevilla di King Power Stadium, Leicester, 14 Maret 2017.

Mereka yang berharap Leicester City akan membuat sensasi lanjutan dengan langsung terdegradasi setelah menjuarai Premier League musim lalu tidak akan mendapatkan keinginannya. 

Penulis: Dwi Widijatmiko

Si Rubah bakal sintas setelah meraih kuota poin yang dibutuhkan. Kemenangan 1-0 atas West Brom, Sabtu (29/4) di The Hawthorns, membuat Leicester telah mengoleksi 40 poin. Jumlah itu selalu diyakini cukup untuk selamat dari degradasi.

Secara matematis, Swansea di peringkat 18 memang masih bisa melewati The Foxes.

Tapi, itu berarti Si Angsa harus memenangi seluruh tiga pertandingan sisanya, sedangkan Leicester kalah terus dalam empat partai terakhir.

Leicester sendiri hanya butuh tambahan dua poin untuk secara matematis memastikan diri tak terkejar lagi oleh tim-tim di zona degradasi.


Ekspresi manajer Leicester City, Claudio Ranieri, dalam jumpa pers jelang pertandingan Grup G Liga Champions 2016-2017 menghadapi FC Porto di Stadion King Power, Leicester, Inggris, pada Senin (26/9/2016).(MICHAEL REGAN/GETTY IMAGES)

Leicester bisa mencapai kuota 40 poin setelah mengganti manajer Claudio Ranieri dengan Craig Shakespeare pada akhir Februari lalu.

Saat masih dilatih Ranieri, Leicester baru mengoleksi 21 poin dalam 25 pertandingan. Itu berarti rata-rata 0,84 poin per partai. Jika rasio poin itu bertahan, Leicester tidak akan mencapai kuota 40 poin.

Koleksi mereka di akhir musim berpotensi hanya mencapai 31-32 poin.

Sebaliknya, Shakespeare mendapatkan 19 poin hanya dalam sembilan pertandingan. Rata-rata 2,11 poin per laga, yang berarti hampir sama dengan raihan Ranieri waktu membawa Leicester menjadi juara musim lalu.

Baca Juga:

Tidak heran kini bermunculan suara dari tim sendiri bahwa Shakespeare perlu dipertahankan untuk musim depan. Eks asisten Ranieri ini hanya dikontrak sampai Juni 2017.

“Dia adalah orang yang akan membawa klub ini melangkah maju,” kata Riyad Mahrez soal Shakespeare seperti dikutip dari Dailymail.

Ranieri 2015/16

  • Main: 38
  • Kalah: 3
  • Seri: 12
  • Menang: 23
  • Perolehan Poin: 81
  • Poin per Partai: 2,13

Shakespeare 2016/17

  • Main: 9
  • Kalah: 2
  • Seri: 1
  • Menang: 6
  • Perolehan Poin: 19
  • Poin per Partai: 2,11

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X