Musim 2017-2018, Tottenham Hotspur bakal menjadikan Stadion Wembley sebagai kandang. Pertanyaannya, yakin menjadikan Wembley sebagai kandang, Spurs?
Anggun Pratama
Spurs menyewa Wembley selama semusim penuh demi mempercepat proses renovasi Stadion White Hart Lane (WHL). Arena yang sudah menjadi kandang mereka selama 118 tahun itu bakal dihancurkan demi sebuah arena baru yang lebih modern.
Kapasitas WHL bakal meningkat hampir dua kali lipat dari saat ini yang cuma 32 ribuan menjadi 61 ribu.
"Direksi sepakat bakal menghancurkan WHL tercinta. The Lane bermakna besar buat kami. Namun, baik di dalam dan di luar lapangan, keputusan ini merupakan momen menarik dalam sejarah klub. Kami harus memastikan memberikan The Lane perpisahan luar biasa ketika menjalani laga kandang terakhir musim ini pada 14 Mei," ujar Ketua Klub, Daniel Levy, dalam situs resmi klub.
Laga kandang terakhir Spurs musim ini memang menghadirkan laga besar. Manchester United datang ke Kota London. Duel itu berpotensi menentukan posisi akhir kedua tim di klasemen.
Spurs bisa terus menjadi pesaing Chelsea dalam perebutan gelar EPL, sementara United sedang dalam perburuan posisi empat. Efek WHL musim ini memang sangat luar biasa bagi sang pemilik.
Klub London Utara tersebut sementara ini menjadi satu-satunya tim yang belum pernah merasakan kekalahan kandang. Dalam 18 pertandingan, hanya dua kali Dele Alli dkk. kehilangan poin akibat bermain imbang.
Spurs ditahan imbang 1-1 oleh Liverpool FC dan Leicester City. Saat ini, Tottenham berada dalam rentetan 13 kemenangan kandang tanpa putus di Liga Inggris. Kemenangan teranyar datang pada Ahad (30/4) ketika mengalahkan Arsenal 2-0 dalam laga derbi London Utara.
Total 50 poin berhasil diamankan di WHL. Saat tandang, poin mereka cuma 27 biji atau dengan kata lain, 65 persen poin Spurs didapatkan di WHL.
Wembley Memble
Spurs sudah menggunakan Wembley sebagai laga kandang musim ini, tepatnya untuk laga antarklub Eropa. Wembley merupakan kandang Spurs di ajang Liga Champion dan Liga Europa.
Baca Juga:
- Man United Kehilangan Shaw dan Bailly Jelang Laga-laga Besar Penutup Musim
- Taktik Tiga Bek Arsenal, Berawal dari Eksperimen Gagal
- Everton vs Chelsea, Hindari Ulangan Rekor Buruk
Bagaimana performa mereka di Wembley? Memble! Di LC, Spurs kalah dari Bayer Leverkusen (0-1) dan AS Monaco (1-2).
Kemenangan 3-1 atas CSKA Moskva di laga kandang terakhir fase grup sudah tidak menentukan karena Spurs sudah dipastikan gugur dan turun ke LE.
Beralih ke Liga Europa, Spurs cuma bisa bermain imbang 2-2 dengan KAA Gent. Padahal The Lilywhite butuh kemenangan setelah kalah 0-1 di pertemuan pertama.
Tim besutan Mauricio Pochettino pun tersingkir di babak 32 besar LE.
Kegetiran terbaru di Wembley lahir di babak semifinal Piala FA. Pada 22 April silam, Spurs kalah 2-4 dari Chelsea. Tanpa kemenangan di Wembley sampai membuat Manajer Arsenal, Arsene Wenger, memperingatkan klub rivalnya itu.
"Beradaptasi dengan kandang baru tak akan mudah. Anda tak merasa seperti bermain kandang dan butuh menciptakan ulang sebuah sejarah agar terasa sedikit nyaman dan terasa seperti bermain kandang. Saya rasa butuh dua tahun bagi Spurs buat beradaptasi total," ujar Wenger di The Guardian.
Wenger punya pengalaman saat pada 2006 pindah dari Stadion Highbury ke Stadion Emirates. Jadi, masih yakin pindah, Spurs?
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar