Baik Roma maupun Lazio sama-sama tampil ngotot karena ajang ini menjadi satu-satunya peluang mereka untuk menghasilkan gelar. Di klasemen Liga Italia, kedua tim sama-sama berada di luar peringkat lima besar.
Setelah terjadi adegan saling serang, Lazio akhirnya membuka keunggulan pada menit ke-71 lewat Senad Lulic.
Gol Lulic pula yang memastikan gelar jatuh ke tangan Le Aquile, julukan Lazio.
4. Serigala menggigit balik
Semangat pantang menyerah diperagakkan Roma dalam derbi 18 April 2010. Dari kondisi tertinggal, mereka berhasil membalikkan keadaan dan menang 2-1.
Gawang Roma bobol lebih dulu oleh Tomasso Rocci pada menit ke-14. Mereka tak mampu menyamakan kedudukan sampai babak pertama selesai.
Kebangkitan Roma baru terjadi seusai turun minum. Dalam tempo 10 menit, tim yang kala itu dibesut Claudio Ranieri sukses menggelontorkan dua gol balasan berkat Mirko Vucinic (53' dan 63').
Sementara mental Roma bangkit pasca-comeback, kondisi Lazio justru memburuk setelah Cristian Ledesma diganjar kartu merah ketika memasuki pasa injury time.
5. Derbi keras
Tensi panas menyelimuti derbi 11 April 2009. Bagaimana tidak, delapan kartu kuning keluar dari saku wasit Emilio Morganti.
Bukan cuma itu, sang pengadil juga mengeluarkan tiga kartu merah. Rinciannya adalah satu untuk Lazio dan dua buat Roma.
Lazio berhasil menyudahi pertarungan keras di Stadion Olimpico dengan kemenangan 4-2. Goran Pandev, Mauro Zarate, Stephan Lichtsteiner, dan Aleksandar Kolarov menjadi penyumbang gol Le Aquile.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar