Selain kemampuan tampil di sejumlah posisi lini tengah dan kiri, Dele Alli menambahkan kematangan dengan atau tanpa bola dalam penguasaannya. Energinya juga selalu besar.
Untuk serangan, Alli memiliki kelebihan dalam melepaskan tembakan jarak jauh dan bola-bola daerah.
Fan Liverpool saat masih kecil ini masih harus meningkatkan kontribusinya ketika bertahan, tapi cegatannya cukup membantu tim.
Namun, penyelesaian akhir adalah kelebihan yang paling menonjol. Kiprah sang pelatih di White Hart Lane pun terbantu kemampuan apik Alli. Sampai penampilannya yang ke-31 di EPL musim ini, torehan gol sudah mencapai 16.
Kesuburannya hanya kalah dari bomber utama Spurs, Kane, yang telah melesakkan 20 gol. Sebagai gelandang, produktivitas itu menunjukkan sebagian besar pengaruhnya buat The Lilywhites yang bisa berujung sejarah.
Jika bisa menambah empat gol lagi, Alli akan menjadi gelandang ketiga dalam sejarah Premier League yang mampu menorehkan 20 gol.
Baca Juga:
- Diego Costa, 42 Hari Tak Mencetak Gol dan Menjadi Kasar
- El Shaarawy Ungkap Penyebab Kemarahan Edin Dzeko
- Conte Minta Kiper Chelsea Dilatih Hadapi Tendangan Kaki Kiri Gabbiadini
Dua gelandang sebelumnya adalah Frank Lampard dan Yaya Toure. Koleksi itu bisa ditambahkan dengan dua gol di Piala FA dan sebuah di Liga Champions.
“Dele Alli bisa senantiasa mengejutkan. Ia merupakan sebuah karakter dan kepribadian yang luar biasa. Tak ada yang mustahil baginya. Mungkin suatu saat ia akan bermain sebagai kiper, bek sayap, atau bek tengah,” ucap Mauricio Pochettino, sosok di balik meroketnya karier sang pemain.
Ya, dalam dua musim, Alli mengguncang Premier League. Tak perlu heran bila nilainya turut meroket.
Transfermarkt memperkirakan nilai Alli kini mencapai 40 juta euro atau sekitar 33,5 juta pounds, melonjak hampir 700 persen dari pembelian Spurs dari Dons!
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar