Sesekali, klub membuat transfer murah untuk seorang pemain muda. Efeknya tak sekadar meriah, tapi juga megah. Tottenham melakukannya pada Dele Alli.
Penulis: Christian Gunawan
Tottenham merekrut Alli dari Milton Keynes Dons pada tenggat bursa transfer musim dingin 2015. Biaya transfer yang mesti dikeluarkan Spurs sebesar 5 juta pounds.
Nilai itu akan segera terbukti murah, tak hanya karena kontrak yang diberikan untuk sampai lima setengah tahun.
Saat itu, Dons merupakan klub League One. Spurs lalu meminjamkan Alli ke klub asalnya itu sampai akhir 2014-2015.
Alli, masuk tim pertama Dons sejak berusia 16 tahun, membawa klub itu berpromosi ke Championship Division.
Tanpa kehadiran pemain kelahiran Milton Keynes itu, Dons hanya semusim bertahan di Championship. Mauricio Pochettino lantas memberikan kepercayaan kepada gelandang muda ini di musim perdananya.
Dari 33 penampilan di Premier League, pemain bernama lengkap Bamidele Jermaine Alli ini mencetak 10 gol.
Melewati sejumlah penampilan mengesankan, dengan kontribusi Alli yang tidak kecil pada musim pertamanya di divisi teratas, Spurs finis di peringkat ketiga musim lalu.
Kiprah ledakan menawan Alli ditimpali enam penampilan di timnas Inggris. Ia mencetak gol buat The Three Lions dalam uji coba melawan Prancis pada November 2015.
Alli pun dinobatkan sebagai penerima anugerah PFA Young Player of the Year musim lalu.
Ia mengalahkan rekan setimnya, Harry Kane, beserta sejumlah pemain muda bagus, yakni Jack Butland (Stoke), Philippe Coutinho (Liverpool), dan dua andalan Everton, Romelu Lukaku serta Ross Barkley.
Musim ini, Alli kembali terpilih sebagai pemain belia terbaik Asosiasi Pesepak Bola Profesional ini. Ia menyisihkan Kane, Lukaku, Leroy Sane (Man City), Jordan Pickford (kiper Sunderland), dan Michael Keane (bek Burnley).
Baca Juga:
- Leicester Rontok, Peringkat Ke-4 Liga Inggris Pasti ke Liga Champions 2017-2018
- Kenapa Wakil Inggris Melempem di Liga Champions?
- Marquee Player Bali United Terpincut Pulau Dewata
Alli mengikuti jejak Ryan Giggs, Robbie Fowler, dan Wayne Rooney sebagai pemain muda yang terpilih sabagai yang terbaik dua tahun beruntun.
Penghargaan itu tak pelak menegaskan kemampuan Tottenham memaksimalkan bakatbakat belia yang mereka miliki. Dalam lima musim terakhir, Spurs menempatkan pemainnya sebagai personel muda terbaik di Inggris.
Sebelum Alli, Kane menjadi pemain belia terbaik. Kyle Walker meraih gelar itu pada 2011-2012, diikuti Gareth Bale semusim kemudian. Eden Hazard (Chelsea) menengahi pada 2013-2014.
Senantiasa Mengejutkan
Tim muda Spurs semakin menggeliat musim ini. Mereka menempel Chelsea secara ketat. Jika saja klub London Utara itu membuat start yang lebih bagus, peluang menjadi kampiun bisa lebih besar.
Khusus Alli, pemain berdarah Nigeria ini juga semakin menancapkan kukunya di The Lilywhites.
Dibandingkan musim silam, pemain yang memilih menanggalkan Alli sebagai nama keluarganya (dan mencantumkan “Dele” di punggungnya) itu menambahkan lebih banyak dimensi dalam permainannya. Penampilannya kini lebih berkarakter.
Selain kemampuan tampil di sejumlah posisi lini tengah dan kiri, Dele Alli menambahkan kematangan dengan atau tanpa bola dalam penguasaannya. Energinya juga selalu besar.
Untuk serangan, Alli memiliki kelebihan dalam melepaskan tembakan jarak jauh dan bola-bola daerah.
Fan Liverpool saat masih kecil ini masih harus meningkatkan kontribusinya ketika bertahan, tapi cegatannya cukup membantu tim.
Namun, penyelesaian akhir adalah kelebihan yang paling menonjol. Kiprah sang pelatih di White Hart Lane pun terbantu kemampuan apik Alli. Sampai penampilannya yang ke-31 di EPL musim ini, torehan gol sudah mencapai 16.
Kesuburannya hanya kalah dari bomber utama Spurs, Kane, yang telah melesakkan 20 gol. Sebagai gelandang, produktivitas itu menunjukkan sebagian besar pengaruhnya buat The Lilywhites yang bisa berujung sejarah.
Jika bisa menambah empat gol lagi, Alli akan menjadi gelandang ketiga dalam sejarah Premier League yang mampu menorehkan 20 gol.
Baca Juga:
- Diego Costa, 42 Hari Tak Mencetak Gol dan Menjadi Kasar
- El Shaarawy Ungkap Penyebab Kemarahan Edin Dzeko
- Conte Minta Kiper Chelsea Dilatih Hadapi Tendangan Kaki Kiri Gabbiadini
Dua gelandang sebelumnya adalah Frank Lampard dan Yaya Toure. Koleksi itu bisa ditambahkan dengan dua gol di Piala FA dan sebuah di Liga Champions.
“Dele Alli bisa senantiasa mengejutkan. Ia merupakan sebuah karakter dan kepribadian yang luar biasa. Tak ada yang mustahil baginya. Mungkin suatu saat ia akan bermain sebagai kiper, bek sayap, atau bek tengah,” ucap Mauricio Pochettino, sosok di balik meroketnya karier sang pemain.
Ya, dalam dua musim, Alli mengguncang Premier League. Tak perlu heran bila nilainya turut meroket.
Transfermarkt memperkirakan nilai Alli kini mencapai 40 juta euro atau sekitar 33,5 juta pounds, melonjak hampir 700 persen dari pembelian Spurs dari Dons!
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar