“Saya pernah bermain di Persija yang didukung banyak suporter fanatik, bahkan ketika latihan. Di PS TNI tentu berbeda. Sebenarnya yang terpenting ketika bermain di Indonesia ialah mental. Ketika bermain di kandang, tapi tetap lebih banyak suporter lawan, mental menjadi aspek yang memengaruhi pemain,” ucap Soon-hak.
Senjata Baru
Gustur Cahyo tengah mendapatkan sorotan lantaran dirinya selalu tampil sebagai pahlawan dalam dua laga awal PS TNI. Striker berusia 20 tahun itu berkontribusi dua gol dalam dua partai tersebut.
Pada laga melawan Borneo FC, Gustur mencetak gol pertama buat PS TNI yang menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Sementara itu, pemain kelahiran 11 Januari 1997 tersebut menjadi pahlawan setelah membuat gol penyama kedudukan 2-2 pada menit ke-90 saat melawan Persib.
Nama Gustur praktis belum familiar di telinga publik sepak bola Tanah Air. Eks pemain PPSM Magelang itu nyaris masuk skuat PON Jawa Tengah (Jateng) yang berlaga di PON Jawa Barat (Jabar) pada 2016 lalu.
Baca Juga:
- Diego Costa, 42 Hari Tak Mencetak Gol dan Menjadi Kasar
- El Shaarawy Ungkap Penyebab Kemarahan Edin Dzeko
- Conte Minta Kiper Chelsea Dilatih Hadapi Tendangan Kaki Kiri Gabbiadini
Ia sudah masuk ke 26 nama skuat Pra- PON Jateng dalam kualifikasi PON Jabar 2016.
Posisinya pun bukan diplot sebagai striker seperti kala bermain di PS TNI. Gustur ketika itu bermain sebagai bek sayap. Ia menjadi pelapis untuk sang kapten tim PON Jateng, Soni Setiawan; Riswan Danny; dan Ricky Fajrin.
Namun, sayang dirinya malah tak ikut dipanggil memperkuat tim PON Jateng. Gustur tak masuk ke 20 nama yang dibawa ke Bandung. Tak berhasil membela provinsinya, pemain asal Magelang itu justru tengah melejit bersama PS TNI.
Usai Piala Presiden 2017, ia menyusul koleganya di Pra-PON Jateng, Andi Setyo Nugroho, bergabung dengan PS TNI.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar