Salzburg U-19 berhasil menjadi tim muda terbaik di Eropa setelah menjuarai UEFA Youth League. Di partai final, tim asal Austria itu sukses mengalahkan Benfica dengan skor 2-1 di Centre Sportiv de Colovray, Nyon, Swiss, Senin (24/4/2017).
Sepanjang pertandingan, Salzburg tampil lebih baik. Tim arahan pelatih Marco Rose itu mampu menciptakan lebih banyak peluang ketimbang Benfica.
Total, Salzburg memiliki 12 tembakan yang lima di antaranya tepat sasaran. Sedangkan Benfica hanya memiliki 11 percobaan dengan dua shots on target.
Namun, Benfica berhasil unggul terlebih dahulu pada menit ke-29 melalui tandukan Jose Gomes. Striker berusia 18 tahun yang sudah tiga kali tampil bersama tim utama Aguias itu sukses menyambut umpan tendangan bebas Joao Felipe.
Beberapa peluang untuk menyamakan kedudukan sempat berhasil didapat Salzburg. Namun, skor 1-0 untuk Benfica bertahan hingga jeda.
Pada babak kedua, Rose melakukan dua perubahan penting untuk Salzburg. Pada menit ke-55 ia memasukkan Daka Patson dan Alexander Schmidt di menit ke-68. Hasilnya, kedua pemain tersebut berhasil mencetak gol kemenangan tim.
Patson berhasil membawa Salzburg mengimbangi Benfica pada menit ke-72 melalui sebuah tandukan. Pemain berusia 18 tahun asal Zambia yang juga mencetak gol penyeimbang ke gawang Barcelona pada semifinal itu sukses menyambut umpan tendangan penjuru Hannes Wolf.
Baca Juga:
- Debut dan Kartu Kuning Sissoko, Mitra Kukar Ditahan PSM Makassar
- Berkat Jasa di Sepak Bola, David Beckham Dapat Gelar Khusus
- Resmi, Semen Padang Kontrak Pemain yang Pernah Angkat Trofi Copa del Rey
Tidak lama berselang, giliran Schmidt mencetak gol untuk membawa Salzburg berbalik unggul pada menit ke-76. Striker 19 tahun itu melakukan kerja sama satu-dua jarak jauh dengan Wolf sebelum diakhiri dengan sebuah sontekan sederhana untuk menaklukan kiper Benfica, Fabio Duarte.
Pertarungan kedua tim semakin panas seiring dengan berjalannya waktu. Bahkan, jelang pertandingan berakhir Salzburg harus bermain dengan 10 orang setelah Sandro Ingolitsch mendapat kartu kuning kedua pada menit ke-90+4.
Namun, skor 2-1 untuk Salzburg bertahan hingga akhir laga. Keberhasilan ini membuat mereka berhasil menjadi juara baru setelah dua musim sebelumnya dikuasai oleh Chelsea.
Pada musim sebelumnya, Salzburg sudah harus tersingkir di babak play-off. Mereka takluk 0-4 dari AS Roma.
Sedangkan bagi Benfica, kegagalan di partai final ini adalah pengalaman kedua mereka. Pengalaman pertama mereka dapatkan pada musim pertama UEFA Youth League, 2013-2014, setelah dikalahkan Barcelona dengan skor 0-3.
Benfica u-19 1-2 Salzburg U-19 (Jose Gomes 29'; Daka Patson 72', Alexander Schmidt 76')
Benfica U-19: 1-Fabio Duarte, 3-Ruben Dias, 2-Aurelio Buta, 4-Branimir Kalaica, 5-Ricardo Araujo (18-Mesaque Dju 87'), 8-Gedson Fernandes, 6-Florentino Morris, 11-Joao Felix (16-David Tavares 73'), 10-Diogo Goncalves, 9-Jose Gomes, 7-Joao Filipe (17-Vinicius Jau 83')
Pelatih: Joao Tralhao
Salzburg U-19: 1-Bartlomeij Zynel, 22-Sandro Ingolitsch, 3-Luca Meisl, 44-Igor Julio, 14-Gideon Mensah, 8-Nico Gorzel, 12-Philipp Sturm (7-Alexander Schmidt 68'), 11-Hannes Wolf (5-Bojan Lugonja 90+6'), 18-Amadou Haidara, 10-Mergim Berisha, 19-Nicolas Meister (35- Patson Daka 55')
Pelatih: Marco Rose
Wasit: Ali Palabiyik
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | - |
Komentar