Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Klub Peminjam Harry Kane Degradasi ke Semipro

By Dian Savitri - Senin, 24 April 2017 | 12:43 WIB
Para pemain Leyton Orient pada pertandingan League Two melawan Dagenham & Redbridge di Stadion Brisbane Road, kandang Leyton, di London, 16 April 2016.
Jordan Mansfield/Getty Images
Para pemain Leyton Orient pada pertandingan League Two melawan Dagenham & Redbridge di Stadion Brisbane Road, kandang Leyton, di London, 16 April 2016.

 Sabtu, 22 April 2017, menjadi hari yang tak akan dilupakan oleh Leyton Orient, baik itu para pemain, semua pihak yang terlibat di klub, juga para suporternya. Hari itu, Leyton resmi terlempar ke National League dari League Two, setelah kalah 0-3 di kandang Crewe Alexandra.

League Two adalah divisi empat jika dihitung dari Premier League. Sementara National League adalah divisi lima, di mana pemainnya adalah campuran antara full time dengan para pemain semipro.

Hari menyedihkan itu hadir setelah Leyton tidak bisa lagi bangkit dari urutan ke-24 League Two. Pertama kali, mereka terdampar di posisi itu pekan ke-37 atau 14 Maret lalu. League Two memainkan 46 laga per musim.

Hingga pekan ke-44, The Os, demikian julukan Leyton, hanya mengumpulkan 36 poin, hasil dari 10 kali menang, enam kali seri, dan 28 kali kalah.

Klub yang meminjam striker Tottenham, Harry Kane, pada 7 Januari hingga 31 Mei 2011 itu, ditangani oleh empat manajer musim ini. Leyton memecat Andy Hessenthaler - manajer yang ada di klub itu sejak April 2016 – pada 26 September 2016.

Baca Juga:

Penggantinya adalah Andy Edwards. Namun, sembilan laga kemudian, Edwards juga dipecat pada 29 Januari lalu. Daniel Webb hadir dan manajer inilah yang membuat Leyton semakin dalam di zona degradasi. Webb undur diri pada 30 Maret lalu.

Manajer yang terakhir adalah Omer Riza, manajer asal Turki kelahiran Inggris. Pada dua laga awal, Leyton kalah ketika ditangani Riza. Kemudian, seri satu kali dan menang satu kali. Lalu, kalah lagi, yaitu dari Crewe.

Untuk pertama kalinya dalam 112 tahun, Leyton akan kembali bermain di liga semipro. Itu berarti terakhir kali adalah pada 1905. Leyton didirikan pada 1881.

Sebenarnya tanda-tanda kemunduran Leyton sudah terlihat sejak mereka gagal promosi ke Divisi Championship dari League One pada 2014. Mereka kalah play-off dari Rotherham melalui adu penalti.

Musim 2014/15, Leyton dibeli oleh pengusaha asal Italia, Francesco Becchetti. Namun, bukannya lebih baik dibanding musim sebelumnya, Leyton justru degdarasi ke League Two pada akhir musim itu.

Musim 2015/16, Leyton hanya berada di urutan ke-8. Sehingga, tidak mendapat jatah untuk play-off promosi yang diikuti oleh klub peringkat ke-4 hingga ke-7.

Musim ini lebih buruk. Diperparah, karena Leyton lantas tidak bayar pajak sebanyak 250 ribu pounds dan diberi waktu hingga 12 Juni mendatang. Selain itu, para pemain juga belum menerima gaji Maret, setelah tertunda selama 20 hari.

Menurut London Evening Standard, para staf juga mencari kepastian apakah mereka masih akan menerima gaji hingga akhir musim ini. Becchetti sudah diminta untuk undur diri oleh para suporter. Akan tetapi, pengusaha kontroversial itu sudah menolak tawaran dari pembeli potensial.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : London Evening Standard dan sumber lainnya


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X