Nama Indonesia akhirnya masuk dalam daftar persaingan Formula 1 karena Rio Haryanto. Meski tidak secara penuh, Rio memperkuat Manor Racing pada persaingan F1 2016.
Pintu sudah terbuka. Saatnya menanti pebalap-pebalap Indonesia berikutnya untuk beraksi di ajang balap roda empat paling bergengsi tersebut.
Pebalap yang kini ramai disebut akan segera mengikuti jejak Rio adalah Sean Gelael. Saat ini, Sean beraksi di ajang Formula 2 (dulu GP2 Series) bersama tim Pertamina Arden.
Harapan Indonesia untuk memiliki pebalap lagi di Formula 1 semakin besar setetelah Sean mendapat kepercayaan menjadi pebalap penguji tim Toro Rosso pada tes di Bahrain, Selasa (18/4/2017).
Team Principal Toro Rosso Franz Tost bahkan sudah mengungkapkan pujian atas kinerja Sean. Tost berharap, pada dua tes berikutnya (di Hongaria dan Abu Dhabi), Sean akan kembali tampil baik.
Dengan kata lain, jarak antara Sean dan F1 tidaklah jauh. Namun, kapan mimpi itu akan terwujud, Sean pun tak mau gegabah.
"Saya ingin menjalaninya selangkah demi selangkah. Saya ingin fokus untuk tahun ini, balapan demi balapan. Saya pasti berusaha melakukan yang terbaik pada setiap balapan," kata Sean saat peresmian tim Pertamina Arden di Jakarta, Kamis (20/4/2017).
"Saya tidak mau berpikir terlalu jauh ke depan, supaya enggak salah fokus. Kalau saya bisa mendapatkan hasil bagus pada setiap balapan, insya Allah peluang ke F1 akan semakin besar," kata dia lagi.
Sean belum meraih hasil maksimal pada seri pertama F2 2017 di Sirkuit Internasional Bahrain, Sakhir, akhir pekan kemarin.
Karena ada beberapa kendala teknis, dia harus puas menutup dua balapan dengan selalu finis di urutan ke-17.
"Intinya adalah bahwa kami punya speed (mobil kami cepat). Jika kami bisa improve di beberapa sektor lain, hasilnya akan bagus," kata Sean.
Sean mengharapakan dukungan masyarakat Indonesia agar mimpi menjajaki Formula 1 akan segera terwujud.
Dia juga berharap agar masyarakat Indonesia bisa bersabar dan tidak langsung menilai dari hasil yang didapat Sean pada awal musim ini.
"Musim ini masih lama. Contohnya Antonio Giovinazzi, pada dua seri pertama tahun lalu (GP2) tidak bisa meraih poin, lalu langsung naik podium pada dua balapan (seri ketiga)," kata Sean.
Giovinazzi merupakan pebalap Jagonya Ayam yang tahun lalu memperkuat Prema Racing. Dia menutup musim dengan berada di peringkat kedua klasemen.
Tahun ini, pemuda Italia tersebut menjadi pebalap ketiga tim Ferrari. Dia turun pada GP Australia dan GP China tahun ini untuk tim Sauber, menggantikan Pascal Wehrlein yang masih menjalani masa pemulihan pasca-cedera.
"Saya baru menjalani satu seri dan sekali tes F1. Saya optimistis akan bisa meraih hasil bagus ke depannya," kata Sean.
Pebalap 20 tahun tersebut akan menjalani seri kedua F2 musim ini di Circuit de Barcelona-Catalunya, 12-14 Mei.
That's a wrap for today @gelaelized 78 Laps - Best 1:33.885 - P8
Good job, Sean #F1Testing Day 1 pic.twitter.com/WVDdTHZm6u
— Toro Rosso (@ToroRossoSpy) April 18, 2017
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | - |
Komentar