Pada duel pertama di Olimpico akhir November lalu, Roma hanya bisa menang tipis, 3-2.
Dua gol Edin Dzeko sempat didekati gol Ledian Memushaj. Pescara bahkan bisa cepat-cepat membalas gol penalti Diego Perotti.
Gol Gianluca Capriari tercipta hanya tiga menit setelah eksekusi Perotti.
Saat itu, Luciano Spalletti, pelatih Roma, mengakui bahwa penampilan timnya tak secantik yang diinginkan.
Baca Juga:
- Tim Balap Sean Gelael Diperkenalkan di Jakarta
- Del Piero: Juventus Dibangun untuk Menjuarai Liga Champions
- Mourinho Bicara soal 10 Tendangan Tepat Sasaran
“Kami tengah berada dalam perubahan. Kami tak harus bermain indah. Yang penting menang. Sulit menang atas lawan yang bertahan,” katanya ketika itu seperti dikutip Goal.
Posisi Roma sebenarnya sudah cukup nyaman di tiga besar atau zona Liga Champions. Namun, posisi kedua yang saat ini mereka tempati bisa direbut Napoli. Surplus poin Roma atas Napoli hanya dua poin.
Kehilangan poin dari laga menghadapi tim papan bawah bisa membuat Roma sulit mempertahankan peringkat.
Pekan lalu, juara Serie A tiga kali ini hanya bermain imbang dengan tamunya, Atalanta.
Hasil itu, selain menghentikan empat kemenangan beruntun sebelumnya, akan dianggap sebagai kehilangan poin buat Giallorossi.
Roma perlu memastikan tiga poin di Adriatico. Modal Roma untuk berkelit dari ancaman yang diembuskan Pescara dan Zeman cukup besar.
Pasukan Spalletti memiliki materi yang bagus. Dzeko bahkan bisa melancarkan niat pribadinya memuncaki daftar pencetak gol.
Penyerang Bosnia itu saat ini mengemas 25 gol bersama Andrea Belotti, penyerang Torino.
Roma tampaknya akan mudah mengesampingkan respek mereka untuk Zeman dan membawa poin penuh ke ibu kota.
Giallorossi bahkan takkan berusaha bermain indah untuk menang lagi.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar