Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Real Madrid Vs Barcelona: Mencegah Malapetaka Bernabeu

By Minggu, 23 April 2017 | 09:02 WIB
Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
GETTY IMAGES
Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Real Madrid selalu mampu mencetak gol, tapi mereka juga selalu kebobolan. Pujian sekaligus peringatan itu diucapkan eks pelatih Madrid yang kini menjadi bos tim raksasa Jerman, Bayern Muenchen, Carlo Ancelotti.

Penulis: Rizki Indra Sofa

Tak perlu analisis khusus atau pengalaman melatih bertahuntahun buat mengamini ucapan Don Carlo. Cukup lihat 55 pertandingan terakhir Madrid di semua kompetisi maka pernyataan pertama pelatih Italia itu terbukti.

Muenchen asuhan Ancelotti sendiri yang menjadi korban teranyar. Gawang Manuel Neuer jebol empat kali di leg II perempat fi nal Liga Champion 2016/17, yang memastikan Madrid ke semifinal.

Kali terakhir ada tim yang sanggup menjaga gawangnya steril kala berjumpa Madrid adalah Manchester City pada April 2016.

Setelah City, tak peduli siapa lawannya, bagaimana reputasi lini belakangnya, bahkan dengan strategi atau pola pertahanan jenis apa pun, artileri Los Blancos selalu mampu menembus targetnya minimal satu gol di tiap laga.

Makin signifikan dengan distribusi pencetak gol yang nyaris merata. Fokus ketajaman di 55 partai konsekutif itu masih pada trio BBC (Gareth Bale, Karim Benzema, Cristiano Ronaldo), tapi para deputi dari semua lini juga memberikan kontribusi.

Baca Juga:

Ronaldo masih mesin gol utama mereka. Ia tengah memasuki fase akhir dalam proses adaptasinya sebagai out-and-out striker dan makin terlihat dari gaya bermain di atas lapangan.

Ia lebih sering bikin gol via satu sentuhan, lebih sering menembak di dalam kotak penalti, lebih sabar menunggu dan memanfaatkan bola berbahaya di pertahanan lawan.

Hasilnya tak terlalu baik apabila dikomparasikan dengan sejarahnya di Madrid. Ronaldo baru bikin 31 gol dari 38 pertandingan di semua ajang. Untuk pertama kalinya, ia berpotensi tak mencapai batas 50 gol per musim sejak 2009/10.

Tapi, CR7 mulai mematenkan kebiasaan bagus bikin gol di lagalaga krusial. Ronaldo mengemas lima gol di dua partai pamungkas, semuanya ke gawang Muenchen di sepasang duel perempat final LC.

Mentalitas di era kepelatihan Zinedine Zidane ini pun menular ke seluruh rekan, hingga berimbas ke performa tim secara umum musim ini. Madrid kerap muncul dalam performa terbaik saat menghadapi lawan kuat.

Selain sepasang kemenangan kontra Muenchen, juga ada dua laga tak terkalahkan di el derbi Madrileno melawan Atletico Madrid yang salah satunya dihiasi hattrick Ronaldo.

Termasuk duel perdana el clasico liga musim ini di Camp Nou yang berujung hasil sama kuat 1-1 via gol waktu ekstra via sundulan Sergio Ramos. Atau, sepasang hasil seri 2-2 versus Borussia Dortmund di fase grup LC.

Ronaldo dan Ramos memang dua pilar penting buat Los Blancos, tak hanya di musim ini, tapi termasuk di sepasang el clasico terakhir. Gol Ramos menyelamatkan Madrid (3/12), gol Ronaldo memenangkan Madrid 2-1 di Camp Nou (2 April 2016). Barca akan bekerja keras menahan dua orang representasi ketajaman dan pertahanan Madrid ini.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Tabloid BOLA No.2.761


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X