Pada Rabu (26/4/2017), Leicester akan melakoni laga berat melawan Arsenal di kandang lawan. The Foxes tak boleh larut pada kesedihan atau terlena dalam lautan pujian.
Meski kini Leicester duduk di posisi ke-12 klasemen dan sudah berada di luar jangkauan ancaman zona degradasi, Shakespeare tidak mau tutup mata dan telinga.
Dengan Premier League masih menyisakan enam pertandingan lagi, semua hal masih bisa terjadi. Tidak hanya di papan atas, termasuk pula di papan bawah.
Manajer Shakespeare menekankan kepada anak buahnya agar fokus, apalagi pekerjaan yang tersisa hanya di liga domestik.
“Sebenarnya kami sekarang bisa lebih fokus pada satu kompetisi ketimbang sebelumnya. Dengan berakhirnya perjalanan kami di LC, tentu sepenuhnya fokus akan tercurah di Premier League,” kata Shakespeare, yang masuk sebagai komandan pengganti manajer dipecat, Claudio Ranieri.
Dengan menyimak sisa laga yang akan dimainkan Leicester sampai musim 2016/17 berakhir pada 21 Mei, rasanya The Foxes memang mesti lebih meningkatkan fokus.
Terutama bagaimana mempertahankan posisi sekarang agar jangan sampai mendekat atau malah terperosok kembali ke zona degradasi.
Pasalnya, dalam sisa laga yang akan dimainkan Leicester masih akan bertemu tim-tim favorit yang berpotensi akan memberi pukulan. Dalam daftar tersebut, selain Arsenal sebagai tim favorit yang akan dihadapi, masih terdapat Manchester City serta Tottenham Hotspur sebagai lawan.
Belum lagi kemungkinan kejutan negatif diletupkan oleh rival sekelas West Brom, Watford, serta Bournemouth yang berada dalam daftar.
Rasanya, apa yang akan dihadapi mesti dicermati oleh Leicester, sehingga pujian tentang eksistensi di LC pun akan membekas dengan lama.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar