Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Penyerang Argentina di Inggris Harus Bermental Baja

By Kamis, 20 April 2017 | 16:15 WIB
Striker Manchester City, Sergio Aguero (kiri), melakukan selebrasi bersama rekannya asal Jerman, Leroy Sane, usai mencetak gol kedua City ke gawang Huddersfield Town pada pertandingan ulangan babak kelima Piala FA di Stadion Etihad, Manchester, Rabu (1/3/2017).
OLI SCARFF/AFP
Striker Manchester City, Sergio Aguero (kiri), melakukan selebrasi bersama rekannya asal Jerman, Leroy Sane, usai mencetak gol kedua City ke gawang Huddersfield Town pada pertandingan ulangan babak kelima Piala FA di Stadion Etihad, Manchester, Rabu (1/3/2017).

Dari pemain Argentina yang berlaga di Premier League musim ini, ada satu nama yang paling menonjol. Dia adalah striker Manchester City, Sergio Aguero. Dibanding rekan senegaranya, ia yang paling sukses, sejak Carlos Tevez tidak lagi bermain di liga tersebut. 

Penulis: Dian Savitri

Sejak pindah dari Atletico Madrid pada 2011, Aguero telah membuat 164 gol di segala ajang, hingga 8 April lalu. Pemain kelahiran Buenos Aires itu juga sudah 246 kali membela Argentina.

Plus, Aguero telah dua kali menjadi juara Premier League. Musim ini, hanya ada 16 pemain Argentina di berbagai posisi yang main di Premier League.

Selain Aguero, pemain yang berposisi sebagai striker adalah Leonardo Ulloa (Leicester City) dan Jonathan Calleri (West Ham).

Nama terakhir adalah pinjaman dari klub Uruguay, Deportivo Maldonado. Para pemain lainnya lebih banyak berada di bagian pertahanan. 

Jumlah pemain Argentina – tidak hanya striker – di Premier League memang lebih sedikit dibanding di Primera Liga Spanyol dan Serie A Italia.

Kedekatan budaya menjadi salah satu penyebab. Menurut hasil studi yang dikeluarkan oleh BBC Sport melalui program State of the Game, orang-orang Amerika Selatan – termasuk Argentina – masih belum nyaman jika harus bermain di Inggris.

Bisakah mereka beradaptasi dengan kehidupan Inggris, belum lagi harus menghadapi permainan cepat gaya Inggris?

Plus bahasa, yang berbeda 180 derajat dengan bahasa ibu. Barangkali, kuncinya adalah seperti yang dilakukan Aguero.

Adaptasi di Eropa dilakukan di negara lain yang familier, misalnya di Spanyol dan Italia, baru kemudian pindah ke Inggris.

Baca Juga:

Calleri mengalami betapa sulitnya bermain di Inggris. Pemain berusia 23 tahun itu diimpor langsung dari Amerika Selatan.

Ia memang milik Maldonado, tetapi sempat dipinjamkan ke Sao Paulo di Brasil sebelum ke West Ham pada awal musim ini.

Menurut situs Samba Foot, ayah Calleri meminta Sao Paulo untuk merekrut kembali putranya itu.

Calleri ingin kembali ke Brasil pada Januari lalu. Sejak pindah ke West Ham, Calleri baru bermain 11 kali di Premier League dan membuat satu gol. Bahkan, ia sempat berada di liga cadangan.


Editor : Beri Bagja
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X