Saat ini, Calleri tetap berada di West Ham. Beberapa pemain Argentina, juga pemain Amerika Selatan lainnya, memandang perjalanan lintas Atlantik ke Inggris sangat menyita energi, fisik dan mental.
Namun, pada 1978, Osvaldo Ardiles sempat membuat orang Inggris ternganga. Pemain mungil Argentina itu bergabung dengan Tottenham Hotspur, tepat setelah Argentina menjadi juara dunia.
Osvaldo Ardiles
Tottenham Hotspur
1978#THFC pic.twitter.com/99fPBQUTsI— Football Past (@thecentretunnel) September 19, 2016
Ketika itu, para kritikus Inggris, yang terkenal pedas, memprediksi bahwa Ardiles hanya bertahan hingga Natal.
Sebaliknya, Ardiles menghadapi tantangan baru di Inggris dengan mudah, gelandang bertinggi 169 cm itu menampilkan permainan masterclass dari pekan ke pekan.
Premier League memang berbeda dengan Liga Inggris masa Ardiles. Saat ini, uang bisa menjadi faktor yang sangat menggiurkan. Namun, semahal apa pun pemain dibeli, kalau memang tidak betah, apa mau dikata?
Christian Rapp, yang bekerja untuk perusahaan Jerman yang berbasis di Brasil dengan spesialisasi mencari pemain-pemain muda berbakat, menyatakan semua tergantung pada pemain.
“Yang paling penting adalah mental si pemain, juga pikirannya. Kalau mereka ingin memiliki karier di luar negeri, maka mau tak mau mereka harus beradaptasi dengan klub dan negara yang baru, bukan sebaliknya. Itu adalah penjelasan mendasar mengapa ada pemain Argentina yang sukses di Inggris, ada juga yang tidak," kata Rapp.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar