Paulo Dybala berkembang menjadi pemain yang tahan banting dan percaya diri. Saat berusia 17 tahun, La Joya tampil memukau dengan mencetak 17 gol di musim 2011-2012 serta mengantarkan Instituto promosi ke divisi utama Argentina.
Nama Dybala kian berkibar lantaran di musim pertamanya bersama skuat senior itu ia memecahkan rekor Mario Kempes, legenda Instituto dan Argentina.
Dybala menggeser status Kempes sebagai pencetak gol termuda di skuat senior Instituto.
Pencapaian cemerlang lain Dybala pada 2011-2012 adalah ia selalu mentas dalam 38 partai liga Instituto, dua kali mengemas hat-trick, dan pernah mencetak gol dalam enam laga secara beruntun!
Kempes sudah dilewati. Dybala kini digadang-gadang bersaing dengan Neymar Jr. untuk mewarisi takhta raja sepak bola yang dikuasai Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
"Dybala berkembang pesat dalam dua tahun terakhir. Ketika bertemu direktur dan teman di dunia sepak bola, saya selalu bilang bahwa ia cukup baik untuk masuk jajaran lima pemain terbaik dunia dan ia tak akan keluar dari tiga besar," kata kapten Juventus, Gianluigi Buffon.
Pengakuan juga datang dari eks rekan setim Dybala di Juve, Paul Pogba, yang sekarang berstatus sebagai pemain termahal dunia.
"Anda tahu bagaimana saya memanggilnya? Kotak R2," kata Pogba.
Panggilan spesial tersebut merujuk kepada tombol permainan Playstation. Ketika memencet tombol kotak dan R2 secara bersamaan dalam gim sepak bola, sebuah sepakan melengkung yang presisi akan muncul.
Tembakan khas itu yang mengantarkan Dybala naik satu tangga menuju singgasana raja sepak bola.
Kotak R2 ala Dybala mengawali pesta gol kemenangan 3-0 Juventus atas Barcelona di leg 1 perempat final Liga Champions 2016-2017.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar