Resep kedua ini yang boleh jadi diadaptasi pelatih Madrid sekarang yang sempat menjadi asisten Ancelotti, Zinedine Zidane.
Hasilnya bisa dianggap lebih paten karena Zizou kini tidak perlu menurunkan tim yang tetap untuk menghentikan Messi.
Pemain seperti Mateo Kovacic, Raphael Varane, dan Lucas Vazquez pun bisa menjadi bagian dari mesin yang mematikan Messi.
Menjelang pertemuan terakhir el clasico, Zidane memang sempat membicarakan Messi. Tetapi, nadanya justru merendahkan Messi dan memacu semangat pemain-pemain Madrid.
“Marco Asensio adalah pemilik kaki kiri terbaik di La Liga sejak Lionel Messi,” ujar Zidane ketika itu.
Secara halus, Zizou menyatakan Messi tidak terlalu superior dibandingkan pemain muda Madrid yang baru kembali dari masa peminjaman di klub lain.
Pantas dicatat, menghentikan Messi memang bukan lantas berarti menghentikan Barcelona.
Toh, Barca bisa menang 4-0 atas Madrid tanpa kehadiran Sang Mesias pada musim kemarin.
Tetapi, kebiasaan meminimalkan peran salah satu sumber bahaya utama Barcelona adalah sebuah pencapaian keren yang bakal diusahakan Madrid kembali terjadi pada Minggu besok.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar