Ada kesamaan antara Icardi dengan dua seniornya, Cruz dan Milito. Mereka sama-sama berstatus pencetak gol andalan Inter di masing-masing era tapi kurang mendapat kepercayaan saat bersama tim nasional Argentina.
Milito memperkuat tim nasional Argentina selama delapan tahun (2003-2011). Namun, dia hanya mendapat kesempatan bermain 25 kali untuk Albiceleste dengan hanya mampu mencetak empat gol.
Di pasukan Biru Langit-Putih, Milito kalah bersaing dengan Hernan Crespo, Gonzalo Higuain, Lionel Messi, dan Sergio Aguero.
Cruz juga 11 tahun memperkuat Argentina (1997-2008). Dia hanya memiliki 22 cap dan mencetak tiga gol. Cruz kurang mendapat kepercayaan karena pada masanya Argentina memiliki penyerang hebat Gabriel Batistuta dan Crespo.
Sementara Icardi kalah bersaing dengan Messi, Aguero, dan Higuain. Ke depan, Paulo Dybala juga akan membuat Icardi sulit mendapat tempat di Albiceleste. Dia seperti muncul pada era yang tidak tepat.
Icardi melakukan debut tim nasional senior pada 15 Oktober 2013 dalam partai Kualifikasi Piala Dunia 2014 kontra Uruguay.
Dia bermain dalam delapan menit terakhir laga. Setelah itu sang bomber tak pernah lagi bermain untuk Albiceleste.
"Saya tak ragu lagi kalau dia pantas (untuk dipanggil), tapi Argentina memiliki Messi, Aguero, dan Higuain. Itu tidak mudah," kata Crespo pada akhir Maret, setelah Icardi tak dipanggil dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2018.
Malang buat Icardi. Saat pelatih Edgardo Bauza mulai percaya padanya, pelatih tersebut dipecat menyusul terancamnya posisi Argentina untuk dapat lolos ke Piala Dunia 2018.
"Bauza telah berbicara dengan Javier Zanetti (Wakil Presiden Inter), yang menunjukkan pada saya pesan-pesannya. Bauza ingin memanggil saya," kata Icardi.
"Sekarang kita harus menanti siapa pelatih baru Argentina. Saya hanya perlu bekerja keras bersama Inter dan panggilan dari tim nasional akan menjadi hadiahnya," ucap Icardi sebelum derbi.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.760 |
Komentar