Baca Juga:
- Peter Odemwingie Anggap Gol Pertamanya di Liga 1 Tak Penting
- Pengalaman Istimewa Pelatih Swansea bersama Ronaldo
- Kegundahan Akibat Ketidakjelasan Kompetisi U-19
Gagal Memberikan Kemenangan
Pelatih Celtics, Brad Stevens, tentu saja galau mendengar kabar tersebut. Ia hanya bisa pasrah. Ia tidak bisa memaksa untuk bermain maksimal pada laga penting melawan Chicago Bulls, Senin (17/4) WIB.
"Saya mengatakan kalau Isaiah punya pilihan tidak bermain. Namun, Isaiah memilih bermain untuk Boston. Ia tak kehilangan ketajaman dengan mencetak 33 angka di laga itu. Namun Boston secara keseluruhan kalah di laga yang sengit tersebut.
Kalah dari Bulls dan kepergian si adik membuat Isaiah memilih tidak berkomentar di depan para wartawan. "Ia irit bicara saat ini. Ia hanya mau berbicara pada orang terdekatnya," ucap Jae Crowder, big man Celtics.
"Kami ingin memberikan hadiah kemenangan untuknya," ucap Crowder.
Rekan sekampung, Avery Bradley, tak henti menghibur dan menemani Isaiah. Kamera TV TNT berhasil mengambil momentum linangan air mata Isaiah.
"Isaiah adalah keluarga saya. Kami besar di daerah yang sama. Saya tahu mendalam tentangnya. Ia seorang kompetitor perkasa," ucap Bradley. "Ia memaksakan bermain untuk keluarganya, terutama untuk adik yang ia cintai."
Terlepas dari musibah yang dialami motor permainan Celtics, laga melawan Bulls memang sudah diduga akan berlangsung seru. Kedua tim memiliki points differential yang tidak jauh.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar