"Kami kehilangan poin karena lawan bisa mematikan kami bukan karena kesalahan yang kami buat. Beruntung Pertamina sudah lolos ke final sehingga mereka tidak bermain ngotot," aku Loudry.
Loudry mengakui bahwa BNI baru menemukan ritme permainan jelang Proliga berakhir. "Beruntung saat saya naik menjadi pelatih, tim sudah menemukan ritme permainan. Fondasi tim sudah dibentuk pelatih sebelumnya. Saya tinggal memoles sedikit," tutur Loudry.
Sementara itu, pemain BNI, Richi Rizky mengakui bahwa tim bermain lepas karena ingin meraih kemenangan.
"Ini pertandingan terakhir final four, jadi kami harus menang untuk mengangkat harga diri tim. Jangan sampai kami menutup dengan kekalahan," ucap Richi.
Meski kalah, Pertamina memastikan diri sebagai juara final four 2017. Mereka sudah mengantongi lima kemenangan dan satu kekalahan. Pertamina berhak mendapat uang tunai sebesar Rp 40 juta.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar