Sepanjang sejarahnya, Malaga hanya pernah empat kali menang atas Barcelona. Dua yang pertama terjadi ketika Luis Enrique masih aktif bermain buat Blaugrana. Dua yang terakhir, saat Enrique sudah melatih Barca!
Penulis: Rizki Indra Sofa
Unik memang. Kebetulan? Mungkin saja.
Yang jelas, keberhasilan Malaga menjadi salah satu tim yang paling sering merepotkan Barcelona era Enrique patut diacungi jempol.
Barca era Enrique cuma pernah tiga kali bikin gol dalam enam laga melawan Malaga via gol Thomas Vermaelen, Munir El Hadadi, dan Lionel Messi.
Neymar sudah enam kali bersua Malaga, tak pernah bikin gol atau assist. Suarez cuma punya satu tim yang tak pernah dibobol: Malaga!
Makin terasa pahit buat Cules dan Enrique lantaran lagi-lagi ada sosok familiar di daftar pencetak gol lawan. Sandro Ramirez bikin gol pembuka Malaga ke gawang Barca di pertandingan akhir pekan lalu.
Sandro adalah bocah jebolan akademi La Masia yang dilepas Enrique awal musim ini. Sandro pun tetap melakukan selebrasi usai bikin gol! Gol itu membantu Malaga menang sekaligus seperti memberikan vonis kegagalan di La Liga musim ini buat Barca.
"Kalau ada fan Barcelona yang tersinggung dengan selebrasi itu, saya meminta maaf, tapi saya tak merasa selebrasi itu berlebihan," kata Sandro.
Baca Juga: Toulon Tournament, 'Ayah' bagi Bintang-bintang Kelas Dunia
"Saya bisa bermain sepak bola berkat Barcelona. Mereka memperlakukan saya secara luar biasa. Tapi, kini saya berutang kepada Malaga. Selebrasi gol itu normal, apalagi mengingat pentingnya arti kemenangan ini buat Malaga," ucap Sandro lagi.
Sandro bukan pemain akademi pertama dan satu-satunya yang bisa bikin gol ke gawang Barcelona. Munir sudah lebih dulu melakukan hal itu musim ini saat berseragam Valencia. Tak hanya sekali, tapi dua kali di dua pertemuan kandang-tandang Valencia vs Barca.
Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah klub, ada tiga gol dari eks pemain La Masia bersarang ke gawang Barcelona di satu musim liga: satu dari Sandro dua dari Munir!
Seperti Sandro, Munir juga tidak mendapatkan tempat di skuat Barca musim ini.
Dia dilepas awal musim ini ke Mestalla. Berbeda dari Sandro yang sudah permanen di Malaga, Munir masih berstatus dipinjamkan.
Kepergian Munir dan Sandro dari Camp Nou sebetulnya terasa wajar.
Bakal sangat sulit buat penyerang elite Eropa mana pun bersaing melawan Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar. Paling top, sang pesaing hanya berstatus pelapis.
Hal itu yang juga dirasakan Munir dan Sandro di awal kariernya. Hanya, keputusan melepas mereka berdua menjadi pertanyaan ketika di saat bersamaan Barca malah membeli Paco Alcacer dari Valencia dengan nilai fantastis 30 juta euro.
Baca Juga:
- FIFA Sambut Liga 1 Lewat Foto Michael Essien
- Higuain: Barcelona Tak Akan Ulangi Kesalahan Kontra PSG
- PBSI Kirim 18 Wakil ke Singapura Terbuka 2017
Seperti Munir dan Sandro dulu, Alcacer juga sudah pasti menjadi pelapis trio MSN. Kalau demikian, apa bedanya dengan mempertahankan Munir atau Sandro?
Munir bikin tujuh gol di semua ajang musim ini. Sandro sudah 10 gol, delapan di antaranya di La Liga. Alcacer?
Ia masih beradaptasi dengan klub barunya dan hanya mengemas empat gol. Mulai terlihat benang merahnya.
Tidak benar mengatakan bahwa Enrique kurang memerhatikan anak muda La Masia. Lebih kurang hampir 20 bocah akademi telah mendapatkan kesempatan debut di era Enrique.
Munir dan Sandro adalah dua generasi pertama.
Yang menjadi permasalahan barangkali minimnya kepercayaan terhadap alumni akademi itu sendiri. Munir dilepas, Sandro juga. Siapa pemain La Masia debutan era Enrique yang rutin manggung di Barca musim ini?
Praktis tidak ada.
Wajar kalau Enrique menjadi tak favorit di mata Cules, pun dengan keputusannya pergi di akhir musim yang mengejutkan tapi tak bikin para fan berduka layaknya Josep Guardiola meninggalkan mereka.
Enrique merangkul tuntutan mahasulit sebagai bos Barcelona dengan lebih mementingkan hasil daripada cara. Tidak keliru juga kalau menengok rentetan trofi yang ia berikan.
Enrique memberikan banyak hal positif buat Blaugrana di eranya, namun pemanfaatan pemain muda akademi bukan salah satunya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar