Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kegundahan Akibat Ketidakjelasan Kompetisi U-19

By Senin, 17 April 2017 | 11:05 WIB
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, dan jajarannya dalam konferensi pers di Gedung Makostrad, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017) sore.
SEGAF ABDULLAH/JUARA.NET
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, dan jajarannya dalam konferensi pers di Gedung Makostrad, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017) sore.

Selepas manager meeting dengan klub peserta Liga 1 beberapa waktu lalu, Sekjen PSSI ketika itu, Ade Wellington, menyebut bahwa batas akhir pendaftaran tim U-19 sama dengan tim senior peserta kompetisi kasta teratas nasional.

Penulis: Andrew Sihombing/Yosrizal

Menurut Ade, itulah salah satu bukti bahwa PSSI tidak mengabaikan kompetisi U-19 kendati pergelaran Liga 1 dan Liga 2 tentu memakan porsi perhatian yang sangat besar.

"Sejauh ini, PSSI sudah menginstruksikan klub untuk melakukan pembentukan tim U-19," kata Ade ketika itu.

Namun, belakangan energi PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sebagai operator kompetisi, termasuk di level U-19, sepertinya memang sudah betul-betul habis mengurusi Liga 1 dan Liga 2.

Buktinya, selain batas akhir pendaftaran yang diperpanjang dan jadwal penyelenggaraan yang masih dalam perkiraan, format kompetisi juga belum disepakati.

"Kompetisi U-19 baru akan digelar sehabis Lebaran. Karenanya, batas pendaftaran tim dan pemain juga diperpanjang sampai pertengahan Mei," kata Tigorshalom Boboy, Chief Operating Officer (COO) PT LIB.

"Soal format kompetisi juga masih akan dikomunikasikan dengan PSSI. Kebijakan soal kompetisi U-19 ini datang dari PSSI, makanya format juga tergantung pada misi yang diinginkan oleh PSSI," tuturnya.

Hal senada datang dari PSSI.

"Memang konsentrasi saat ini masih seputar pergelaran dua kompetisi kasta teratas, terlebih karena PT LIB belum memberi laporan verifikasi atas berbagai hal yang memang merupakan kewajiban operator," kata Ketua Komite Kompetisi PSSI, Yunus Nusi pekan lalu.

"Tetapi, bukan berarti PSSI mengabaikan kompetisi U-19. Biasanya kan kompetisi U-19 digelar beberapa pekan setelah kompetisi teratas. Jadi, masih ada waktu untuk mempersiapkan segala sesuatu," ucapnya.

Soal regulasi pertandingan juga menjadi masalah tersendiri. Setidaknya demikian menurut Semen Padang, yang sudah menyiapkan tim sejak dua bulan lalu dan bahkan sudah menggelar sejumlah partai uji coba.

Manajemen Kabau Sirah tetap gundah karena belum juga ada regulasi yang menjadi rambu-rambu kompetisi.

Yang terdengar malah ketidakpastian soal batas usia pemain.

Baca Juga:

 

“Kami sudah menyeleksi pemain sejak dua bulan lalu. Karena namanya kompetisi U-19, kami berpatokan kalau usia pemain adalah kelahiran 1998 dan sesudahnya, sementara beredar kabar kompetisi ini menjadi U-18 atau kelahiran 1999,” kata Manajer Semen Padang U-19, Masykur Rauf.

“Kalau PSSI kembali merevisi menjadi 18 tahun, menjadi masalah besar bagi kami. Soalnya, dari 25 pemain yang ada, hanya tujuh pemain yang kelahiran 1999,” kata Masykur.

Dari tujuh pemain itu pun, hanya tiga pemain yang benar-benar siap berkompetisi. Artinya, tim harus merombak lagi dari nol. Semua yang sudah dilakukan tim pelatih menjadi sia-sia.

“Kami berharap PSSI secepatnya menuntaskan regulasi terkait kompetisi U-19,” ucap Iskandar Lubis, Direktur Teknik Semen Padang.

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X