"Jika tidak, saya mungkin tahun depan mencoba mengambil sekolah di luar negeri," kata petenis yang akan mewakili Indonesia di Islamic Solidarity Games (ISG) di Azerbaijan pada Mei 2017.
Baca juga:
- Ilija Spasojevic Tak Cetak Gol di Larkin, Timnya Kalah 0-7
- Status Terbaru FIFA soal Pergantian Lima Pemain di Liga 1
- 'Marquee Player' Jadi Aset, Madura United Siap Listing Saham
Hal sama dikatakan petenis muda lain, Fitriadi M Rifqi.
Perempatfinalis ITF Combiphar Indonesia Open F5 Futures ini bertekad menjadi petenis profesional. Tetapi, dia juga tidak ingin meninggalkan dunia pendidikan.
"Saya berkata kepada orang tua bahwa ingin menekuni tenis dan mereka mendukung keputusan itu," ujar siswa SMA Atlet Ragunan itu.
"Namun, saya paham bahwa pendidikan itu juga penting," kata anggota lapis kedua tim nasional Indonesia itu.
"Jika kuliah, saya ingin masuk universitas yang memberi dispensasi untuk karier tenis saya," ucap pemuda berusia 18 tahun itu.
Dalam turnamen Combiphar Indonesia Open seri keenam yang berlangsung di lapangan tenis Hotel Sultan Jakarta, pada 9-16 April 2017, dari delapan petenis muda Indonesia yang tampil di babak kualifikasi, tidak satu pun yang berhasil maju ke babak utama.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar