Keberhasilan pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, merebut gelar pada Malaysia Terbuka mendapat apresiasi dari banyak pihak. Melalui kemenangan ini, Marcus/Kevin mencetak hattrick setelah sebelumnya meraih titel All England dan India Terbuka.
Seusai mempertahankan gelar pada India Terbuka, Marcus/Kevin langsung terbang ke Kuala Lumpur dilanjutkan ke Kuching untuk mengikuti Malaysia Terbuka.
Selama bertanding di turnamen berlevel superseries premier ini, Marcus/Kevin mau tak mau harus menghadapi lawan-lawan berat sejak babak awal.
Tiga pasangan China dan dua pasangan Jepang bukan lawan yang mudah untuk ditaklukkan. Namun, Marcus/Kevin berhasil menyingkirkan mereka. Padahal, kondisi Marcus/Kevin sedang dalam kondisi tidak fit karena flu dan batuk.
"Marcus/Kevin itu memang punya rasa tak mau kalah yang tinggi. Motivasi mereka selalu ingin memenangi semua pertandingan yang mereka lalui. Bisa dilihat sendiri bagaimana penampilan mereka pada Malaysia Terbuka. Meski kondisi fisiknya sudah habis-habisan, daya juangnya luar biasa," kata Herry Iman Pierngadi, pelatih kepala ganda putra nasional.
Penampilan Marcus/Kevin juga menarik perhatian peraih medali emas ganda putra Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Soebagja, Rexy Mainaky.
"Saat melihat peserta di Malaysia Terbuka, saya sudah merasa Marcus/Kevin akan juara. Belum ada yang bisa menandingi mereka, termasuk pasangan asal China, bahkan Fu Haifeng/Zheng Siwei sekali pun," tutur Rexy.
"Marcus/Kevin memiliki mental yang stabil untuk jadi juara. Di usia seperti itu sudah bisa mengontrol permainan. Misalnya, sedang dalam kondisi tertinggal, mereka bisa konsisten hingga akhirnya menang. Hal ini membuat mereka istimewa," ucap Rexy.
Menurut Rexy, Marcus/Kevin memiliki kecepatan bagus dan kerja sama yang sangat baik.
"Ada hal-hal non teknis yang mereka lakukan di lapangan dan ini membuat lawan jadi kacau balau. Emosi lawan menjadi tidak stabil," ujar Rexy.
"Saya rasa ini adalah hal yang wajar sebagai bagian dari taktik permainan. Sama seperti saya dan Ricky (Soebagdja) dulu kalau mau menang dari musuh bebuyutan kami Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock (Malaysia), kami harus bikin mereka emosi dulu. Selama dilakukan dengan cara yang wajar dan tidak melanggar aturan, hal tersebut wajar dilakukan," kata Rexy.
Sementara itu, keberhasilan Marcus/Kevin tak luput dari jasa mantan pelatih ganda putra nasional Chafidz Yusuf yang menyatukan Marcus/Kevin di pelatnas.
Chafidz yang kini melatih tim ganda putri, mengungkapkan rasa bangga kepada Marcus/Kevin atas prestasi mereka pada awal 2017.
"Secara teknis, mereka berdua itu klop, saling melengkapi. Kevin dengan segala skill-nya di depan net sebagai si pengatur serangan. Sedangkan Marcus bagus di finishing-nya. Komunikasi mereka juga bagus dan saling memahami satu sama lain," tutur Chafidz.
"Dari dulu, saya lihat mereka memang sungguh-sungguh ingin sukses sebagai pemain dunia," ucap Rexy.
Marcus/Kevin akan melanjutkan perjuangan mereka dengan mengikuti turnamen Singapura Terbuka yang digelar di Singapore Indoor Stadion pada 11-16 April.
Berikut perjalanan Marcus/Kevin menuju podium juara Malaysia Terbuka 2017.
Babak Pertama
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (4/INA) vs Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (JPN) 21-9, 21-19
Babak Kedua
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (4/INA) vs Liu Cheng/Zhang Nan (CHN) 23-21, 21-16
Perempat Final
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (4/INA) vs Li Junhui/Liu Yuchen (5/CHN) 7-21, 21-17, 21-17
Semifinal
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (4/INA) vs Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (2/JPN) 21-16, 21-13
Final
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (4/INA) vs Fu Haifeng/Zheng Siwei (CHN) 21-14, 14-21, 21-12
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar