Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dinamika Kasta Tertinggi Indonesia: Tiga, Lima, Empat, Tiga Lagi, lalu Empat

By Sabtu, 8 April 2017 | 19:00 WIB
Kapten Persib Bandung, Atep, berduel dengan pemain Semen Padang, Adi Nugroho, pada laga perebutan peringkat ketiga Piala Presiden 2017 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kab Bogor, pada Sabtu (11/3/2017).
HERKA YANIS PANGARIBOWO/JUARA.NET
Kapten Persib Bandung, Atep, berduel dengan pemain Semen Padang, Adi Nugroho, pada laga perebutan peringkat ketiga Piala Presiden 2017 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kab Bogor, pada Sabtu (11/3/2017).

"Perubahan ini untuk menciptakan kompetisi yang lebih baik. Liga 2 dengan tim yang jauh lebih sedikit sehingga persaingan semakin bagus," kata Edy Rahmayadi, Ketua Umum PSSI.

"Nanti akan kami sampaikan lanjutannya untuk 2018. Yang jelas kami ingin Liga 1, 2, dan 3 adalah level profesional," ucap Edy.

Baca Juga:

Kaji Lagi

Merespons perubahan jumlah kasta kompetisi, ada pihak yang setuju dan tidak. Pelatih Kepri Jaya FC Jaino Matos menilai keputusan PSSI tepat.

Jumlah kontestan Liga 2 yang mencapai 61 tim dinilai terlalu banyak. Walhasil, perlu dipangkas dan jangan langsung masuk liga amatir.

"Keputusan PSSI untuk membatasi jumlah klub di Liga 2 sudah tepat. Hal itu sesuai dengan standar internasional. Antara 20-22 klub di satu level," kata Jaino.

Sementara itu, pelatih kawakan yang kini hadir di Persepam, Ruddy William Keltjes, sedikit kurang senada dengan PSSI. Ia melihat terlalu banyak perubahan yang dilakukan PSSI saat ini tapi terlihat kurang matang.

"Kalau mau diubah lagi seharusnya dikaji lebih dulu. Sebelum adanya keputusan sudah seharusnya dipikirkan dengan matang sehingga pelatih dan klub tidak kesulitan nantinya. Meski begitu, semoga ada perbaikan dengan kebijakan-kebijakan yang baru," kata mantan gelandang tim nasional itu.

Kasta Kompetisi Sepak Bola Nasional sejak Pereburan Perserikatan dan Galatama:


Editor : Estu Santoso
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X