Saat menyerang pun Vinales terlihat sangat penuh perhitungan. Marc Marquez adalah korban pertamanya. Setelah disusul tak ada perlawanan balik dari sang juara dunia.
Yang paling susah tentu saja adalah Andrea Dovizioso. Pebalap Ducati ini bukan hanya mampu menyusul balik, tapi berpotensi menggagalkan kemenangan Vinales.
Karena itulah, Vinales menyiapkan taktik pamungkas. "Saya mesti membuka jarak dengan Dovizioso di sektor terakhir," katanya.
Vinales memang tak boleh terlalu dekat dengan Dovizioso di lintasan lurus karena terbukti power Ducati sangat tangguh. Beberapa kali Vinales disusul balik oleh Dovizioso.
Taktik Vinales menjauhi Dovizioso berhasil, terutama pada lap terakhir. Dia memaksa Dovizioso berada jauh dari jangkauannya.
Vinales menang dengan cara fantastis yang membuat dia bisa tersenyum lebar pertanda lega. Dovizioso mengakui kehebatan Vinales ini. "Dia memang pantas juara karena tak ada yang lebih cepat dari dia sejauh ini," katanya.
Satu beban telah hilang dari pundak Vinales, yakni memenangi balapan pertamanya bersama Yamaha. Masih ada beban-beban lain yakni tampil konsisten sepanjang 2017 dan tentu saja puncaknya adalah juara dunia.
Itu adalah beban teramat besar bagi pebalap muda ini. Beban yang pasti dihiasi oleh keharusan memiliki mental baja, mengingat Marquez dan Valentino Rossi sebagai calon kuat sudah memiliki banyak pengalaman.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.755 |
Komentar