Carlton Cole menjadi kepingan pemain asing terakhir buat Persib untuk mengarungi Liga 1 musim 2017. Maung Bandung mengukuhkan diri sebagai tim bertabur bintang. Lalu, apa yang diharapkan Maung Bandung dari kehadiran penggawa anyar eks Chelsea itu?
Penulis: Budi Kresnadi/Ferry Tri Adi
Sebelumnya, Persib mengikat eks pemain The Blues juga asal Ghana, Michael Essien. Status gelandang 34 tahun itu marquee player. Berbeda dengan Cole yang berstatus memenuhi kuota pemain asing (2 non-Asia dan 1 Asia).
Pertanyaannya, benarkah Cole merupakan sosok yang dibutuhkan Persib saat ini? Memang Maung Bandung tengah mencari tandem Sergio van Dijk di lini depan. Namun, menilik rekaman kualitas eks West Ham itu, Persib layak khawatir.
Merogoh kocek terlalu dalam untuk Cole bisa saja sia-sia. Tujuh klub yang dibelanya di level senior harus kecewa dengan catatan sang bomber. Striker 33 tahun itu tak pernah mencetak hat-trick dalam karier profesionalnya.
Sejak 2001 hingga 2006 bersama Chelsea, Cole cuma melesakkan enam gol. Selama lima tahun di The Blues, empat tahun di antaranya dihabiskan sebagai pemain pinjaman di Aston Villa (3 gol), Charlton Athletic (4 gol), dan Wolverhampton Wanderers (1 gol).
Artinya, jumlah gol pemain kelahiran Croydon, Inggris, itu selama lima tahun cuma 14 gol!
Koleksi gol terbanyak Cole dicatat ketika dirinya membela West Ham selama sembilan tahun (67 gol). Kalau dihitung rasio gol per pertandingan, Cole terbilang buruk (0,2 gol per gim).
Benarkah kehadiran Cole hanya karena sponsor belaka dan bukan kebutuhan tim? Pasalnya, melihat nilai pasar Cole, sang pemain punya harga sekitar Rp 15 miliar (1,06 juta pound), lebih besar ketimbang Essien (Rp 11 miliar).
Tentu, Persib tak ingin besar pasak dari pada tiang, malah justru menghendaki sebaliknya. Direktur Keuangan PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono, menegaskan bahwa perekrutan Cole memang sesuai kebutuhan tim.
"Mungkin setelah datangnya Essien, sepak bola Indonesia sudah lebih dikenal. Jadi, Cole banyak mendapat informasi tentang sepak bola Indonesia," ujar Teddy.
Baca Juga:
- Benrd Leno Merasa Terhormat Dilirik Madrid
- Gelandang Incaran Liverpool Pilih Borussia Dortmund
- Pembelaan Pembuat Patung Wajah Cristiano Ronaldo
"Kami tak bisa disetir oleh sponsor. Justru kami yang mengatur sponsor. Kami berharap kehadiran Cole dan Essien memberikan dampak positif buat Persib dan sepak bola Indonesia," katanya.
Bantahan juga dilontarkan pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman. Menurut arsitek yang akrab disapa Djanur itu, Cole memiliki kualitas yang paling baik di antara beberapa nama yang disodorkan kepadanya.
“Secara teknis Cole mumpuni. Apalagi kemampuannya ditunjang postur yang terbilang jangkung. Dia tak hanya menunggu di kotak penalti, tapi juga rajin membuka ruang. Tipe striker seperti ini yang kami butuhkan," tutur Djanur.
Bahkan, Djanur menilai Cole dibutuhkan lantaran memiliki jam terbang lumayan tinggi di Liga Inggris. "Saya berharap kehadiran Cole bisa menambah ketajaman lini depan Persib di kompetisi Liga I," katanya.
Kita lihat saja nanti kiprah eks Celtic tersebut. Cole sebenarnya sudah “dibuang” sejak 2013. Setelah di West Ham, Cole berstatus bebas transfer. Begitu pun di Sacramento Republic FC (United Soccer League), klub terakhir sebelum berlabuh di Bandung.
Persib juga kudu waspada dengan daftar cedera sang pemain. Cole pernah mengalami dislokasi engkel (absen 6 hari/2007), cedera paha (absen 52 hari/2008), cedera lutut (absen 47 hari/2009), dan kembali cedera lutut pada 2015 (absen 28 hari).
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar