Di luar agenda derbi Milan versus Inter medio bulan depan, Milan hanya akan menghadapi Pescara, Palermo, Empoli, dan ditutup oleh Crotone.
Semua lawan kategori kurcaci itu bisa dikalahkan Milan pada seri andata alias pertemuan pertama musim ini. Di kubu pesaing, Inter misalnya, akan menghadapi Milan, Fiorentina, dan Napoli selama April.
Baca Juga:
- Alasan Wanyama Sebut Pochettino Lebih dari Seorang Manajer
- Soal Sebaran Gol, CR7 Lebih Stabil Ketimbang Lionel Messi
- Umuh Muchtar Minta Sabar soal Kabar Carlton Cole ke Persib
Lazio kebagian lawan Napoli dan rival sekota, Roma. Pun Atalanta, yang harus meladeni Roma dan Juventus di periode yang sama.
Masalahnya, sederet liliput tadi bisa berubah jadi raksasa pada etape-etape terakhir kompetisi. Kekuatan bisa berlipat karena mereka juga bakal punya kepentingan dan target sendiri-sendiri terutama demi menjauhi degradasi.
Memori buruk musim lalu bisa dijadikan pelajaran. Pada pekan 34-37 ketika itu, Milan asuhan Cristian Brocchi berurutan cuma menghadapi tim-tim papan bawah, yakni Carpi, Verona, Frosinone, dan Bologna, sebelum bertemu Roma di giornata penutup.
Alih-alih ngegas dalam jadwal yang ringan, Rossoneri tersandung. Mereka cuma meraup lima poin dari kemungkinan maksimal 15 angka yang tersedia di lima pekan terakhir itu.
Ujung-ujungnya, hal itu berpengaruh terhadap kegagalan mereka finis di zona antarklub Eropa. Jadi, hasil akhir Milan musim ini bakal kembali tergantung pada kemampuan menyikapi kekuatan tersembunyi rival semenjana.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.754 |
Komentar