Perceraian Fiorentina dengan pelatih mereka, Paulo Sousa, semakin mendekati realisasi.
Penulis: Beri Bagja
“Masa depan Paulo Sousa dan Fiorentina akan ditentukan pada April,” kata Direktur La Viola, Pantaleo Corvino.
“Tidak ada pertemuan dengan klub terkait Sousa sekarang, tetapi saya harap tim ini menyadari bahwa hasil akhir dalam pertandingan itu sungguh penting,” katanya lagi.
Ucapan Corvino terkait dengan rapor performa Si Ungu bersama Sousa. Pelatih berusia 46 tahun itu gagal membawa Fiorentina melangkah lebih jauh di Liga Europa, Coppa Italia, dan kini tertinggal dalam persaingan di zona antarklub Eropa. Sampai pekan ke-29, Nikola Kalinic cs menempati peringkat kedelapan dengan 48 poin.
Minus tujuh angka dari Inter, penghuni zona antarklub Eropa terdekat di peringkat kelima. Secara umum, rapor kinerja La Viola musim ini memang tidak mengesankan. Terlepas dari peragaan permainan indah yang melekat sebagai identitas, Fiorentina belum pernah mencapai zona enam besar klasemen.
Titik terbaik mereka sebatas peringkat ketujuh di giornata 16. Klub asal Firenze ini juga stabil di peringkat kedelapan sejak pekan ke-21. Namun, kestabilan semodel itu bukan yang diinginkan klub. Finis di area lima besar seperti di ujung Serie A 2015-16 menjadi target yang sulit direalisasikan melihat para pesaing mereka juga berlomba-lomba tancap gas mendekati etape terakhir liga.
Konsekuensinya merambah ke masa depan Sousa. Kontrak pria Portugal itu bakal habis pada akhir musim ini. Sudah ramai kabar bahwa Si Ungu tak akan memperpanjang ikatan Sousa.
“Tidak mudah menggantikan Vincenzo Montella, tetapi Sousa sebenarnya melakoni musim yang bagus. Hanya, konflik dengan klub mulai pecah pada bursa transfer musim dingin. Fiorentina akan berubah drastis musim panas nanti,” kata eks pemain Si Ungu, Andrea Tarozzi, kepada TMW Radio.
Selain karena inkonsistensi dalam taktik, Sousa dikritik karena gagal mendatangkan pemain anyar sebagai pengganti andalan yang pergi. Ambil contoh Marcos Alonso, yang kini justru menjadi salah satu jagoan di klub kandidat juara Premier League, Chelsea.
Sempat memukau dalam beberapa kesempatan, Fiorentina kini terancam mengakhiri musim dengan skenario sama yang nyaris terjadi rutin beberapa musim ke belakang: memukau, tapi lantas menurun hingga finis sekadar kuda hitam dalam persaingan di jalur zona antarklub Eropa.
Dortmund
Kisruh Sousa dengan klub, terutama Della Valle bersaudara, Andrea dan Diego, sebagai patron La Viola, berkembang sejak paruh pertama musim ini. Pada November, La Gazzetta memberitakan bahwa klub tak punya niat mengaktifkan opsi pembaruan kontrak Sousa untuk musim 2017-18. Hal itu dipicu pula oleh komentar sang pelatih yang diterjemahkan media sebagai pernyataan bahwa salah satu bintang muda tim, Federico Bernardeschi, tak layak di Fiorentina.
Baca Juga:
- Satu Metode Membosankan dari Guardiola di Mata Zabaleta
- Kroos-Ramos, Duet Terbaru Real Madrid
- 4 Alumni Premier League Paling Sukses di MLS
“Masa depan Federico berada di klub dengan ambisi yang berbeda dari kami,” ucap Sousa ketika itu.
Masih berusia 23 tahun, Bernardeschi termasuk aset masa depan terbaik milik La Viola dan timnas Italia. Bahaya terkait komentar Sousa adalah sang winger dilaporkan telah menolak opsi kontrak baru yang diajukan oleh manajemen La Viola. Chelsea, Inter, Juventus, sampai Milan dilaporkan tertarik mengangkut Bernardeschi.
Karena campuran situasi ini, Sousa sudah gencar dikaitkan dengan sejumlah klub sebagai pelarian seusai bercerai dengan Fiorentina kelak. Dari sejumlah peminat, Borussia Dortmund paling menarik disorot. Tim Bundesliga ini punya ikatan emosional sebagai mantan klub Sousa sebagai pemain.
Ia membela BVB pada 1996-1997 dan sampai mencicipi gelar juara Liga Champions. Sousa disebut sebagai calon pengganti Thomas Tuchel, yang tengah diincar Arsenal sebagai suksesor Arsene Wenger. Perwakilan Dortmund, Wakil Presiden Michele Puller, diwartakan sudah tiba di Firenze guna bernegosiasi dengan Sousa.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar