Pelatih Indonesia U-19, Indra Sjafri, sepertinya tak ingin pemain yang dipanggil ke pemusatan latihan timnas langsung cepat merasa puas.
Penulis: Andrew Sihombing
Baru seminggu menggelar latihan intensif di lapangan Atang Sutrisna, Cijantung, Jakarta, selusin pemain sudah dipulangkan ke daerah asal.
"Ya, sejumlah pemain memang dipulangkan untuk diganti dengan yang lain. Ini bukan pencoretan, hanya keluar-masuk pemain untuk mencari yang terbaik dari yang ada," kata Indra selepas sesi latihan pagi pada Sabtu (26/3/2017).
Eks pelatih Bali United itu menyebut pemain yang sudah dipulangkan itu tetap punya kesempatan kembali ke timnas.
"Bila kualitas pemain baru ternyata malah di bawah, di antara pemain yang dipulangkan itu bisa saja dipanggil lagi," katanya.
Keputusan memulangkan pemain ini diambil selepas sesi internal game di akhir pekan. Dalam jadwal yang dirancang oleh Indra dan staf kepelatihan, evaluasi tim dan pemain memang dilakukan setiap Sabtu.
"Begitu terus hingga kami mendapatkan komposisi terbaik bagi timnas," tutur Indra.
Sang pelatih tak khawatir kebijakan seperti ini membuat para pemain sulit menyatu.
"Mereka memang belum benar-benar berbaur satu sama lain. Tapi, tidak ada masalah. Nanti pasti lebih gampang ketika sudah memasuki TC yang lebih intensif," ujarnya.
Indra menyebut tidak ada hal khusus yang menjadi perhatiannya maupun staf pelatih Indonesia U-19 lain dari sesi gim internal pada akhir pekan lalu itu.
"Kami sekadar ingin melihat kemampuan sebenarnya para pemain di pertandingan. Sesi latihan kan juga baru digelar 8 kali," kata lelaki berusia 54 tahun tersebut.
Baca Juga:
- Jadwal Siaran Langsung Olahraga 28 Maret-3 April 2017
- Persib Bandung Jadi Teladan di Stadion Teladan
- Anugerah Kilat bagi Pelatih Termuda Bundesliga
Namun, perhatian Indra boleh jadi terarah pada lini depan. Dari tiga penyerang yang dipanggil ke timnas, dua di antaranya masuk dalam rombongan yang dipulangkan pada akhir pekan lalu.
Salah satunya adalah M Rafli Mursalim, yang merupakan pencetak gol terbanyak Liga Santri 2016.
Adapun rekam jejak Indra memang diwarnai dengan minimnya penyerang tengah berkualitas. Hal ini terlihat kala ia menangani Indonesia U-19 empat tahun silam serta Bali United di TSC tahun lalu.
Bomber timnas senior, Lerby Eliandry, memang sempat cukup tajam kala ditangani oleh Indra. Namun, kebersamaan mereka tidak berlangsung lama karena Lerby kemudian hijrah ke Pusamania Borneo FC.
Di skuat Indonesia U-19 saat ini memang ada nama Egy Maulana Vikri, pemain terbaik dan top scorer Piala Soeratin 2016 dengan total 22 gol.
Hanya, oleh Indra, anak Medan yang kini bersekolah di Ragunan tersebut lebih banyak dioperasikan di lini kedua. Pada sesi gim internal akhir pekan lalu, Egy bermain sebagai sayap kanan.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar