Lopetegui tampak sudah menemukan formula yang pas bagi skuatnya. Ia mengandalkan Diego Costa sebagai titik referensi.
Vitolo menjadi gacoan di sektor penyerang kanan sementara sisi berlawanan dipercayakan kepada David Silva. Tiga orang itu masuk papan skor saat La Furia Roja membantai Israel.
Sayap
Mirip seperti Spanyol, Prancis asuhan Deschamps juga kuat di sektor sayap. Seluruh gol Prancis yang tercipta ke gawang Luksemburg (3-1) pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup A, bermula dari serangan yang dibangun di sisi terluar lapangan.
Jagoan anyar Prancis di sektor sayap adalah Ousmane Dembele. Kendati tak mencetak gol maupun assist saat melawan Luksemburg, ia berjasa dalam mengobrak-abrik koordinasi musuh.
Pemain milik Borussia Dortmund itu melakukan 10 upaya dribel. Catatan terbanyak sejak Franck Ribery di partai melawan Ukraina pada 19 November 2013.
"Dembele mengacaukan pertahanan lawan dan memberikan kecepatan. Ia tukang gocek yang sangat bagus. Kami butuh itu," kata pelatih Prancis, Didier Deschamps di L'Equipe.
Faktor bermain di kandang akan membuat Prancis sedikit diunggulkan menang. Terlepas dari itu, Spanyol asuhan Lopetegui sebenarnya juga belum layak disebut luar biasa.
Statistik La Furia Roja sedikit menipu. Kemenangan telak "hanya" mereka dapatkan saat bertemu lawan mudah semodel Liechtenstein (8-0), Masedonia (4-0), dan Israel (4-1).
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA 2.754 |
Komentar