Gelandang senior Wesley Sneijder membela pelatih tim nasional Belanda, Danny Blind, setelah kekalahan 0-2 dari tuan rumah Bulgaria pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2018, Sabtu (25/3/2017). Namun, pemain lain Tim Oranje tak bisa memahami keputusan Blind.
Bek tengah Wesley Hoedt adalah pemain yang tidak dapat memahami keputusan DannyBlind lebih memilih memainkan bek debutan berusia 17 tahun Matthijs de Ligt daripada dirinya.
"Saya harus meneriman keputusan itu, tetapi saya tidak dapat memahaminya," kata Hoedt yang bermain di Lazio seperti dikutip situs De Telegraaf.
De Ligt menjadi salah satu pemain yang berperan membuat Belanda kalah.
Baca juga:
- Inter Milan Berburu Manolas demi 4M
- 5 Striker Top Buruan Chelsea
- Indonesia U-22 Bakal Jajal Kosta Rika dan 4 Klub di Spanyol
Bek yang sepanjang kariernya baru tampil 31 kali memperkuat tim utama Ajax Amsterdam itu gagal mengantisipasi bola lambung sehingga Spas Delev dapat mencetak gol di menit kelima.
Pada menit ke-20, De Ligt tertinggal dan terlambat menutup pergerakan Delev sehingga penyerang Bulgaria itu dapat melepas tembakan keras dari luar kotak penalti.
Bola gagal dihalau kiper Jeroen Zoet dan masuk ke gawang.
Pada istirahat babak, De Ligt diganti oleh Hoedt yang jauh lebih berpengalaman. Bek berusia 23 tahun itu sudah dua musim bermain di kompetisi keras Serie A.
Usai pertandingan, pelatih Blind memberikan alasan kenapa De Ligt dipilih untuk mendampingi Bruno Martins Indi di jantung pertahanan setelah Stefan de Vrij dipastikan absen karena cedera.
Blind berkata, De Ligt adalah pemain kaki kanan sehingga akan pas berpasangan dengan Martins Indi yang merupakan pemain kaki kiri.
Sementara bek lain Hoedt adalah pemain kaki kiri.
Alasan tersebut tak dapat dipahami Ligt.
"Karena dia kaki kanan," kata Hoedt. "Virgil van Dijk dan Jeffrey Bruma sama-sama kaki kanan. Mereka melakukan dengan baik bersama-sama. Mengapa pemain kaki kiri tidak bisa bermain sepak bola bersama-sama?" ucap mantan pemain AZ Alkmaar itu.
Gelandang Georginio Wijnaldum juga tidal sepakat dengan Blind.
Namun bukan mengenai pemilihan pemain, melainkan soal pernyataan sang pelatih yang memikirkan untuk mundur setelah kekalahan di Bulgaria.
Wijnaldum tetap ingin terus bersama Belanda, termasuk untuk laga uji coba melawan Italia pada 28 Maret 2017.
"Ya, pertandingan itu tidak mudah," kata Wijnaldum. "Namun, saya tidak akan pergi. Mengapa saya harus pergi? Saya selalu bangga bermain untuk Oranje," ujar pemain Liverpool itu.
Di kubu pemain, Sneijder tetap memberikan dukungan kepada Blind. Menurut gelandang berpengalaman itu yang harus disalahkan dalam kekalahan dari Bulgaria adalah para pemain, bukan pelatih.
Sementara itu, publik Belanda tampak menginginkan Blind untuk pergi dari tim nasional Belanda.
Dalam polling yang dilakukan Algemeen Dagblad setelah kekalahan dari Bulgaria, sebanyak 95 persen dari responden yang berjumlah 38.125 memilih jawaban 'Ya, Blind haru pergi' untuk pernyataan 'Posisi Blind tidak dapat dipertahankan setelah bencana di Sofia'.
Lima persen lain memilih 'Tidak, Blind harus menyelesaikan pekerjaannya'.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Soccerway, De Telegraaf, Algemeen Dagblad |
Komentar