"Memang benar, kami terpeleset di pengejaran tiket ke LC, tetapi kami masih siap bertarung sampai akhir. Kami wajib memanfaatkan tiap peluang dan sambil berharap ada tim di atas kami tergelincir juga," katanya lagi.
Awak Kapal Selam Kuning boleh berharap, tapi sejarah tidak berada di pihak mereka. Sepanjang sejarah mulai berpartisipasi di level Primera pada musim 2000/01, Villarreal sudah empat kali finis di peringkat empat besar klasemen.
Baca Juga:
- Direktur Olahraga AS Monaco: Jauh-jauh dari Kylian Mbappe!
- Janji Andik Rendika Rama saat Bertarung Lawan Persija
- Derby Manchester, Target Comeback Ilkay Guendogan
Hanya, keberhasilan itu juga dicapai berkat konsistensi. Dalam empat kesempatan finis di posisi empat besar tabel (2004/05, 2007/08, 2010/11, dan 2015/16), mereka setidaknya sudah berada di posisi tersebut memasuki pekan ke-28 alias di periode yang sama dengan saat ini.
Kalau masuk jornada ke-28 Tim Kapal Selam Kuning masih di luar empat besar, seperti situasi saat ini di mana mereka berada di tangga kelima tabel, sejarah menyebutkan Villarreal pasti finis di luar empat besar.
Pada musim lalu, Villarreal bisa berada di peringkat empat masuk jornada 28. Mereka mengumpulkan 53 poin, lima angka lebih banyak dari saat ini (48 angka).
Pada 2010/11, Villarreal juga di peringkat empat menginjak pekan ke-28 dengan 51 angka. Musim 2007/08, Villarreal malah berada di peringkat ketiga memasuki jornada ke-28 dengan 53 angka.
Terakhir, musim anomali pada 2004/05. Villarreal berada di posisi keempat tabel setelah melewati 28 jornada, tapi koleksi poinnya satu angka lebih minim dari raihan saat ini. Toh mereka bisa bertahan di empat besar dan tampil ke LC musim depannya.
Bisakah Villarreal mengubah sejarah? Masih ada 10 partai sisa hingga akhir musim. Peluang buat mengubah takdir masih ada meski minim.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar