"Dalam pertandingan dengan level performa tinggi seperti ini, sungguh penting Anda memelajari sesuatu. Sistem taktik yang baru berjalan sangat baik. Skema ini cocok dengan pemain yang ada," kata Southgate di situs The FA.
Former Arsenal player Lukas Podolski scores a screamer on his final appearance for Germany. pic.twitter.com/rVqqZ7Frv4
— Arsenal (@AFCvideosHD) March 22, 2017
Baca Juga:
- 4 Hal Menarik dari Hasil Imbang 1-1 Man City dengan Liverpool
- Modal Penting Juventus untuk Menjuarai Liga Champions
- Mantan Kapten Juventus Dipecat Klub Liga China
Melawan Jerman, Inggris memainkan pola anyar 3-4-2-1. Sistem dengan tiga bek tengah sejajar itu menggantikan formasi empat pemain bertahan 4-2-3-1 atau 4-1-4-1 yang dipakai Southgate pada laga-laga sebelumnya.
Strategi ini sempat berjalan mulus. Keberadaan trio Michael Keane, Chris Smalling, dan Gary Cahill membuat Jerman gagal melepas satu pun tembakan tepat sasaran di babak pertama karena rapatnya pertahanan.
Kotak penalti Inggris juga relatif aman dari ancaman. Jerman memutar otak. Gol tunggal Podolski pun lahir dari upaya jarak jauh karena kesulitan mereka mengkreasi peluang penting di area penalti Inggris.
Southgate melihat prospek cerah timnya dengan memakai formasi anyar ini.
"Saya pikir sistem ini bagus untuk dipakai melawan tim seperti Jerman guna menghentikan pergerakan full-back mereka yang ikut menyerang," ucapnya.
"Hasil kali ini membuktikan para pemain tentang apa yang mampu mereka lakukan. Kami seharusnya menang. Hal yang kurang hanya penyelesaian akhir," kata mantan kapten Middlesbrough itu.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | - |
Komentar