Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Inggris Komentari Gol Impian Podolski dan Formasi Anyar

By Beri Bagja - Kamis, 23 Maret 2017 | 08:55 WIB
Pelatih Inggris, Gareth Southgate, berbicara dalam jumpa pers menjelang duel uji coba lawan Jerman di Stadion Signal Iduna Park, Dortmund, 22 Maret 2017.
PATRIK STOLLARZ / AFP
Pelatih Inggris, Gareth Southgate, berbicara dalam jumpa pers menjelang duel uji coba lawan Jerman di Stadion Signal Iduna Park, Dortmund, 22 Maret 2017.

Inggris menelan kekalahan perdana sejak ditangani oleh pelatih Gareth Southgate. Rabu (22/3/2017), The Three Lions takluk 0-1 saat menghadapi Jerman di Stadion Signal Iduna Park, Dortmund.

Gol kemenangan Jerman pada duel uji coba ini dicetak oleh Lukas Podolski pada menit ke-69. Rekor Inggris bersama Southgate pun tercoreng.

Sebelum takluk di Dortmund, Sang Tiga Singa tak terkalahkan dalam empat partai, yakni melawan Malta (2-0), Slovenia (0-0), Skotlandia (3-0), dan Spanyol (2-2).

Rapor tersebut tercatat sejak Southgate meneruskan pekerjaan pelatih sebelumnya, Sam Allardyce, yang mundur pada 27 September 2016.

Southgate mengomentari gol tunggal Podolski yang terlahir dalam momen impian bagi penyerang Jerman berusia 31 tahun itu.

Poldi menentukan kemenangan Die Mannschaft dalam partai perpisahannya untuk timnas Jerman melalui gol brilian dari tendangan berjarak 25 meter di depan gawang Joe Hart.


Kiper Inggris, Joe Hart (kiri), gagal mencegah bola hasil tendangan penyerang Jerman, Lukas Podolski, masuk ke gawang dalam duel uji coba di Stadion Signal Iduna Park, Dortmund, 22 Maret 2017.(BERND THISSEN/DPA/AFP)

"Mereka mencetak gol seperti dongeng. Tapi, saya bangga terhadap apa yang para pemain kami lakukan. Kami tim yang lebih baik di pertandingan ini," ucap Southgate.

Pelatih berusia 46 tahun itu berkaca pada statistik yang mengunggulkan Inggris. Dele Alli cs lebih banyak menguasai permainan dengan catatan kepemilikan bola 52 persen.

Inggris juga melepas 11 tembakan, tapi hanya dua yang menemui sasaran.

"Dalam pertandingan dengan level performa tinggi seperti ini, sungguh penting Anda memelajari sesuatu. Sistem taktik yang baru berjalan sangat baik. Skema ini cocok dengan pemain yang ada," kata Southgate di situs The FA.

Baca Juga:

Melawan Jerman, Inggris memainkan pola anyar 3-4-2-1. Sistem dengan tiga bek tengah sejajar itu menggantikan formasi empat pemain bertahan 4-2-3-1 atau 4-1-4-1 yang dipakai Southgate pada laga-laga sebelumnya.

Strategi ini sempat berjalan mulus. Keberadaan trio Michael Keane, Chris Smalling, dan Gary Cahill membuat Jerman gagal melepas satu pun tembakan tepat sasaran di babak pertama karena rapatnya pertahanan.

Kotak penalti Inggris juga relatif aman dari ancaman. Jerman memutar otak. Gol tunggal Podolski pun lahir dari upaya jarak jauh karena kesulitan mereka mengkreasi peluang penting di area penalti Inggris.

Southgate melihat prospek cerah timnya dengan memakai formasi anyar ini.

"Saya pikir sistem ini bagus untuk dipakai melawan tim seperti Jerman guna menghentikan pergerakan full-back mereka yang ikut menyerang," ucapnya.

"Hasil kali ini membuktikan para pemain tentang apa yang mampu mereka lakukan. Kami seharusnya menang. Hal yang kurang hanya penyelesaian akhir," kata mantan kapten Middlesbrough itu.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X