Hal terakhir ini diakui oleh agen pemain, Gabriel Budi Luminto.
"Pemain dari China atau Timur Tengah lebih suka bermain di negaranya. Selain itu, karakter pemain Korsel dan Jepang lebih cocok dengan gaya sepak bola Asia Tenggara. Kultur juga berpengaruh," tuturnya.
Mengajak
"Tawaran dari agen pemain Jepang dan Korsel memang lebih banyak. Tapi, belakangan yang dari Australia juga semakin gencar. Selain memang bagus, mereka juga punya disiplin tinggi serta mudah beradaptasi dengan cuaca dan kompetisi Indonesia," tutur pelatih Madura United, Gomes de Oliveira.
Pemain Korsel yang sudah cukup lama bermain di Indonesia juga kerap mengajak rekan-rekannya untuk bergabung. Gelandang Persija, Hong Soon-hak, mengaku terpengaruh ajakan Lim Joon-sik, yang sudah bermain di Indonesia sejak 2010.
Tak hanya itu, para pemain Korsel ternyata saling mengingatkan rekanrekannya agar tidak berperilaku buruk di Indonesia.
Dengan perilaku yang tidak neko-neko, mereka disukai agen dan klub.
“Jangan sampai pemain Korsel dicap buruk karena perilaku atau sikapnya. Ini bisa berpengaruh pada pemain lain yang ingin ke Indonesia. Mereka yang di sini selalu mempromosikan sepak bola Indonesia. Saya pun melakukan hal sama agar ada pemain lain yang datang,” kata Soon Hak.
Pemain dari Asia Barat sesungguhnya pernah mencicipi sepak bola Indonesia. Namun, mereka gagal bersinar. Salah satunya Kanaan Nakhjavani asal Iran yang sempat membela Persijap Jepara.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.752 |
Komentar