Pelatih Antonio Conte telah memberikan pengaruh besar kepada Chelsea musim ini. Butuh keapesan luar biasa besar agar titel juara Premier League bisa lepas dari genggaman mereka.
Penulis: Christian Gunawan
The Blues juga berpeluang besar meraih dua gelar semusim. Muncul ganjalan, yang segera dinetralkan dengan otoritas.
Kemahiran taktis Conte tak diragukan lagi. Penggantian formasi menjadi 3-4-3, yang rada kurang lazim di Inggris, bak melipatgandakan kemampuan klub London Barat itu.
Mahkota Premier League siap kembali ke Stamford Bridge. Kans meraih gelar ganda semusim membesar.
Di perempat final Piala FA, Si Biru menyingkirkan Manchester United, yang kini dilatih mantan pelatih mereka yang mengklaim diri istimewa, Jose Mourinho.
Conte memainkan tim terbaiknya dalam jamuan untuk Man United itu. Chelsea menang, tapi tetap muncul sorotan. Ruben Loftus-Cheek, Nathaniel Chalobah, dan Ola Aina telah mendapatkan kesempatan bermain musim ini.
Nathan Ake belum diturunkan Conte, tapi setengah musim lalu 10 kali bermain untuk klub peminjam, Bournemouth.
Manajer asal Italia itu memberikan kesempatan kepada pemain mudanya sejak awal musim kendati di liga baru sebatas pengganti.
Laga delapan besar Piala FA itu memberikan gambaran sebaliknya. Di laga Piala FA kontra Man United itu, hanya Chalobah yang berada di bangku cadangan ketika Blues menekuk Red Devils.
Karena Piala FA kerap ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada pemain belia, segeralah merebak spekulasi bahwa para pemain belia itu tidak masuk rencana Conte untuk Chelsea musim depan.
Baca Juga:
- 4 Hal Menarik dari Hasil Imbang 1-1 Man City dengan Liverpool
- Modal Penting Juventus untuk Menjuarai Liga Champions
- Rekor Terhebat di Balik Kesuraman Josep Guardiola
Kebetulan pria Italia itu sempat menyebut niat membeli empat pemain lagi pada musim panas mendatang.
Namun, saat bursa transfer belum dibuka, setiap pemain memiliki kesempatan untuk menunjukkan kepantasan bertahan di dalam tim Chelsea.
Untuk menjaga agar para pemain mudanya tetap termotivasi, pelatih yang baru mendapatkan kontrak baru itu hanya menyodorkan nasib baik pemain-pemain muda itu saat ini.
“Saya pikir, buat para pemain muda, dengan hanya berada di dalam pasukan klub berisi pemain hebat sudah merupakan motivasi besar. Setiap hari saya juga menuntut motivasi besar pada pemain-pemain muda," kata Conte di The Evening Standard.
"Mereka berkesempatan memperlihatkan kemampuan kepada saya setiap hari. Lalu, saat mendapatkan kesempatan bermain, momen itu sangat penting. Jangan lupa mereka juga sering tampil di Piala Liga, Piala FA, dan Premier League,” ujarnya.
Menjaga Hasrat
Bukan hanya kekecewaan pemain muda yang diungkit. Ambil contoh Ake, yang dijanjikan setidaknya tampil di kompetisi piala sekembali dari Bournemouth.
Beberapa pemain senior juga ditengarai merasa kecewa tak bisa tampil di sebelas awal.
Eks pelatih Juventus dan timnas Italia itu menuturkan pula alasan memainkan tim intinya.
“Kami ingin menang. Tim ingin melangkah ke putaran berikutnya. Saya pun membuat keputusan terbaik bagi tim yang ingin menang dan mencapai semifinal. Kami mencapainya dan saya pikir tim merasa sangat senang,” katanya.
Kiper cadangan, Asmir Begovic, mesti melihat Thibaut Courtois. Kiper utama itu mendukung ambisi Conte meraih banyak trofi.
“Saya selalu mencoba mempertahankan niat menjadi lebih baik dan menang itu setiap hari saat berlatih," ucap Courtois, yang tengah ramai diisukan akan dibeli Real Madrid.
"Selalu menyenangkan memiliki manajer yang menjaga pemain di level tertingginya, menjaga fokus, dan tak membiarkan kami melonggar. Itulah cara meraih gelar,” katanya.
Mengingat lawan di semifinal pada 22 April nanti adalah Tottenham, yang sudah pernah mengalahkan mereka, Conte boleh jadi akan kembali menurunkan kekuatan terbaik Chelsea.
Memadamkan bara sebelum telanjur menjadi api mungkin menjadi sebuah bukti lagi kelihaian manajerial Conte.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar