Sejak sebelum menggelar seleksi Indonesia U-22 tahap pertama, Luis Milla dan staf kepelatihannya sepertinya memang sudah menentukan pilihan. Daftar pemain yang dipanggil untuk uji coba melawan Myanmar, Selasa (21/3/2017), menjadi tolok ukur sederhana.
Penulis: Andrew Sihombing/Segaf Abdullah
Dari total 26 pemain yang masuk dalam skuat akhir, 19 di antaranya sudah dipanggil sejak seleksi tahap pertama pada bulan lalu.
Enam yang masuk seleksi tahap pertama, tetapi akhirnya tak dipanggil untuk laga debut Milla sebagai pelatih timnas Indonesia ini adalah M Riyandi (Barito), Rully Desrian (Bali United), M. Zaenuri (Perseru), Yabes Roni (Bali United), Marinus Wanewar (Persipura), serta Rizky Dwi Febrianto (Madura United).
Nama yang disebut terakhir bisa dibilang agak mengejutkan karena selalu dipanggil dalam ketiga tahapan seleksi.
Di sisi lain, dari 26 pemain untuk laga melawan Myanmar, hanya Dendy Sulistyawan, Bagas Adi Nugroho, serta Andy Setyo Nugroho yang cuma sekali dipanggil ke seleksi.
Artinya, mayoritas pemain sudah cukup familiar dengan pola permainan yang diinginkan oleh Milla. Soliditas tim pun boleh jadi sudah relatif terbentuk. Ini yang membuat Milla optimistis menatap debutnya sebagai pelatih Tim Merah Putih.
Pelatih yang sempat membawa Spanyol U-21 memenangi Piala Eropa U-21 ini pun tak segan mematok target kemenangan, tak peduli betapa Myanmar diyakini bakal tampil dengan mayoritas pemain senior yang berlaga di Piala AFF 2016.
"Tentu saya menginginkan kemenangan di laga uji coba nanti," kata Milla dalam sesi konferensi pers di Hotel Yasmin, Karawaci, Tangerang, Banten, Kamis (16/3/2017), siang.
"Walau begitu, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, seperti pembentukan tim yang baru tiga bulan, tim yang merupakan kumpulan pemain muda, serta masih panjangnya waktu menuju SEA Games 2017," tuturnya.
Seperti halnya pemilihan pemain yang sudah dipikirkan sejak awal, jadwal uji coba yang akan dijalani tim asuhannya boleh jadi sudah dirancang sedari dini oleh sang pelatih.
Bisa jadi itu pula yang menyebabkan eks gelandang Barcelona dan Real Madrid ini menolak tawaran uji coba di Myanmar pada 25 Maret.
"Pertandingan kandang melawan Myanmar merupakan kesempatan bagi pemain yang sudah diseleksi selama tiga bulan ini. Saya ingin membangun citra yang bagus ke masyarakat dengan kemenangan," kata Milla.
"Kami menolak tawaran laga tandang ke Myanmar karena ingin anak-anak bertanding dengan dukungan penuh suporter sendiri. Untuk tanggal 25, kami lebih memilih menggelar gim internal saja," ucap lelaki 51 tahun itu.
Baca Juga:
- Tujuan Penguasaan Bola Saat Jadi Menu Utama Timnas Indonesia
- Lawan Barcelona, Juventus Butuh Pengkhianatan Alves
- Sadio Mane Main Rahasia dengan Ibunya
Pilihan ini bisa disebut bijak. Bertanding dengan dukungan penuh seisi stadion bisa memperbesar peluang menang bagi tim berisi pemain muda.
Dengan kemenangan ini, jika semua berjalan sesuai rencana, mentalitas dan kepercayaan diri pemain pun akan terbangun.
Tugas selanjutnya akan relatif lebih mudah ketimbang psikologis tim sudah terhantam oleh kekalahan di laga perdana.
Skuat Indonesia U-22 sudah berkumpul menjalani pemusatan latihan sejak Kamis (16/3). Periode ini akan berlangsung selama sepuluh hari.
Timnas juga direncanakan mengikuti pemusatan latihan selama sebulan di Spanyol pada Mei. Di Negeri Matador, Hansamu Yama cs direncanakan melakoni sejumlah uji coba melawan klub-klub U-21 Spanyol atau negara Eropa lain.
Apakah keputusan ini bijak mengingat karakter tim-tim tersebut tentu berbeda dengan karakter tim Asia Tenggara yang bakal dihadapi di SEA Games 2017?
"Tidak ada masalah. Selain TC di Spanyol, timnas kan dipersiapkan mengikuti Islamic Solidarity Games, yang pesertanya banyak dari Asia," kata Direktur Media dan Hubungan Internasional PSSI, Hanif Thamrin.
"Selain itu, setelah pemusatan latihan di Spanyol, kita akan menggelar TC lagi di negara Asia dengan lawan yang disesuaikan," ujarnya.
Skuat Indonesia U-22 vs Myanmar:
- Kiper: Ravi Murdianto (PS TNI), Mochamad Dicky Indrayana (Bali United), Kurniawan Kartika Ajie (Persiba), Satria Tama Hardianto (Persegres)
- Bek: Bagas Adi (Arema FC), Ryuji Utomo (Persija), Hansamu Yama Pranata (Barito), Andy Setyo (PS TNI), Putu Gede (Bhayangkara FC), Zalnando (Sriwijaya FC), Ricky Fajrin (Bali United), Nazar Nurzaidin (Barito)
- Gelandang: Osvaldo Haay (Persipura), M Hargianto (Bhayangkara FC), Asnawi Mangku Alam (PSM), Evan Dimas (Bhayangkara FC), Gian Zola (Persib), Hanif Sjahbandi (Arema FC), Nasir (Arema FC), Saddil Ramdani (Persela), Miftahul Hamdi (Bali United), Arsyad Yusgiantoro (Persegres), Febri Hariyadi (Persib), Paulo Oktavianus Sitanggang (Barito)
- Penyerang: Dendy Sulistyawan (Bhayangkara FC), Ahmad Nur Hardianto (Persela).
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar