Tapi, tengok perkembangan aktualnya. Jika hanya menghitung kiprah di Premier League pada 2017, Everton bakal memuncaki klasemen secara virtual.
Dalam sembilan laga sejak pergantian tahun, mereka mencaplok 20 poin. Rapornya berupa enam kemenangan, dua kali imbang, dan hanya sekali kalah.
Baca Juga:
- Tujuan Penguasaan Bola Saat Jadi Menu Utama Timnas Indonesia
- Lawan Barcelona, Juventus Butuh Pengkhianatan Alves
- Sadio Mane Main Rahasia dengan Ibunya
Cakupan angka itu sama dengan Tottenham, tapi Everton unggul soal produktivitas. Pasukan Koeman menceploskan 22 gol, surplus dua gol atas Spurs, dan kemasukan tujuh kali saja.
Dalam periode sama, sang pemimpin klasemen riil, Chelsea, mengantongi 17 poin. The Blues memang menjalani satu partai lebih sedikit, tetapi rataan angka The Blues (2,1 per gim) tetap kalah tipis dari Everton (2,2).
Hebatnya, Everton melakoni enam dari sembilan laga itu tanpa kebobolan. Rasio poin The Toffees di 2017 itu jauh melebihi rataan perolehan mereka sebelum pergantian tahun musim ini (1,4 per gim).
Koeman tentu mau peningkatan kinerja teranyar berlanjut sampai akhir musim demi jatah finis di zona antarklub Eropa.
Pada empat hari pertama di bulan April, Everton bakal menghadapi dua rival kuat di atasnya, Liverpool (1/4/2017) dan Manchester United (4/4/2017).
“Kami harus mendekatkan diri dengan Liverpool dan United. Hal itu bisa dilakukan dengan meraih enam poin lewat dua laga kandang di depan mata,” kata Koeman di Sky Sports.
Satu partai kandang yang dimaksud Koeman sudah menghasilkan tiga poin berkat kemenangan 3-0 atas West Brom (11/3/2017). Selanjutnya, Goodison Park akan menyambut Hull City, Sabtu (18/3/2017).
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar