Punya Tandem Sehati
Salah satu kunci kemampuan Falcao menemukan kembali ketajamannya adalah penerapan dua penyerang di Monaco. Sistem ini berjalan di Atletico, terutama pada 2012/13 ketika ia mencetak 28 gol.
Di Monaco saat ini, penyerang bertinggi badan 177 cm itu membentuk duet padu dengan Valere Germain. Kombinasi keduanya menghasilkan 25 gol sampai pekan ke-28.
“Kami tidak perlu berusaha keras untuk dapat saling memahami. Keserasian itu datang secara alami. Pelatih menyandingkan kami sejak awal musim dan kami langsung padu,” ucap Germain pada Januari silam. Keputusan pelatih Leonardo Jardim pun layak mendapatkan pujian.
Hanya, mencuatnya anak muda, Kylian Mbappe, bisa mengoyak duet ini. Namun, kualitas Falcao mungkin akan menjamin tempat di tim inti Monaco, siapa pun tandemnya.
Jarang Cedera
Bakat dan kemahiran takkan berarti bila kondisi fisik pemain tak mendukung. Falcao bisa mulai merasa lega karena fisiknya tak hancur-hancuran lagi. Ya, berkali-kali mengalami cedera di Inggris, Falcao jarang merasakannya lagi di Prancis.
Eks pemain River Plate itu sempat cedera akhir bulan lalu, tapi ia sudah bersiap kembali bermain setelah beristirahat selama kurang dari dua pekan.
Keberuntungan
Terakhir, tapi mungkin bukan yang paling akhir, Falcao dinaungi keberuntungan yang cukup besar.
Monaco bersedia memainkan kembali pemain kelahiran 10 Februari 1986 itu setelah masa peminjaman tak mengesankan di dua klub besar Inggris. Nasib baik masih menaungi Falcao.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.750 |
Komentar