Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Abraham Damar Grahita, Tarkam, Pilot, dan Timnas

By Rabu, 15 Maret 2017 | 16:45 WIB
Abraham Damar Grahita, melepas kesempatan menjadi pilot demi mengejar karier bola basket.
DOK. BOLA/GONANG SUSATYO
Abraham Damar Grahita, melepas kesempatan menjadi pilot demi mengejar karier bola basket.

Practice makes perfect. Tak ada yang bisa membantah bahwa latihan rutin tanpa mengeluh adalah kunci mencapai prestasi. Itu pula yang diyakini Abraham Damar Grahita, shooting guard M88 News Aspac Jakarta.

Penulis: Gonang Susatyo

Karier basket profesional Abraham dimulai karena dorongan teman-teman yang memintanya merantau.

"Semua gara-gara omongan teman baik saya. Dia berujar kalau memang ingin menekuni bola basket jangan puas di Bangka Belitung saja. Kalau hanya sekadar hobi, ya sudah tak usah berpikir prestasi," tutur Abraham.

Selepas SMA di Pangkal Pinang, Abraham mencari cara agar bisa merantau ke Jawa dan memperkuat salah satu klub Indonesia Basketball League (IBL).

Tak lama kemudian, guru dan pelatih basket di kotanya memberi rekomendasi agar ia bergabung dengan Aspac untuk musim 2015.

"Saya mengikuti trial selama satu pekan dengan Aspac. Saat itu, ada juga tim pemantau Stadium yang menyaksikan para pemain yang menjalani tes. Ternyata Stadium yang tertarik merekrut saya," ujarnya.

Hanya satu musim di Stadium, Abraham kembali ke Aspac pada kompetisi saat ini.

Bersama Aspac, Abraham mengukir prestasi mengesankan. Di tengah dominasi pemain asing, ia sementara ini menjadi pencetak tiga angka terbanyak IBL.

Abraham juga dia berada di peringkat lima untuk kategori tembakan bebas. Bahkan, dia berada di posisi 10 (tertinggi di antara pemain lokal).

"Saya sesungguhnya tidak menyangka dengan pencapaian itu. Tapi, benar kata teman. Jika ingin berprestasi, seharusnya bola basket lebih dari sekadar hobi," katanya.

Lebih dari Sepak Bola

Abraham tumbuh di lingkungan yang menggemari basket. Tidak hanya keluarganya, tapi Bangka Belitung memang identik dengan bola basket.

Menurut dia, di kampungnya, tarikan kampung (tarkam) bola basket lebih meriah dari cabang olahraga populer sepak bola.

"Hampir di setiap sudut kota ada lapangan basket. Tarkam bola basket selalu meriah. Apalagi, dulu tim-tim diizinkan mendatangkan pemain profesional," ujar dia.

Baca Juga:

Selain dari kegiatan sekolah, tarkam bola basket memang salah satu kompetisi yang mengasah kemampuannya.

Keinginannya menjadi pemain profesional membuat Abraham melepas kesempatan mengambil pendidikan pilot.

"Kebetulan kepala sekolah pilot mantan murid ayah saya. Dia menawari saya beasiswa menjadi pilot di sekolahnya, tapi saya menolak karena ingin fokus di bola basket,” kata Abraham.

Meski pernah menyesal karena menolak tawaran itu, kecintaan pada basket membuat dia yakin bila olah raga itu adalah karier yang memberi kesempatan meraih prestasi dan bahkan membela negara.

"Saya tak terpikir bisa masuk tim nasional. Meski baru tahap seleksi, saya berusaha untuk tetap bertahan. Setidaknya melalui bola basket saya bisa membela negara," ujar Abraham.

DATA DIRI

  • Nama Lengkap: Abraham Damar Grahita
  • Tempat, Tanggal Lahir: Pangkalpinang, Bangka Belitung, 8 Oktober 1995
  • Tinggi: 180 cm
  • Berat: 76 kg
  • Ayah: Marcell Supartono
  • Ibu: Susana
  • Hobi: Menonton film, baca komik
  • Pemain Favorit: Kobe Bryant
  • Klub Favorit: Inter Milan (Sepak Bola)
  • Posisi: Shooting Guard
  • Klub: M88 News Aspac Jakarta

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.750


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X