The Blues meminang dia dengan banderol 32,3 juta pounds (sekitar Rp 526,8 miliar) pada 19 Agustus 2005.
Di bawah asuhan tangan dingin Manajer Jose Mourinho, Essien membawa Chelsea menjadi kampiun Premier League (2006), Piala Liga (2007), Piala FA (2007).
Kendati ditinggal Mourinho pada 20 September 2007, Essien tetap menjadi bagian inti dari keberhasilan Chelsea ke depannya.
Total, dia mampu mempersembahkan sembilan gelar untuk The Blues, termasuk trofi Liga Champions pada 2012!
Selama memperkuat Chelsea, Essien sanggup menceploskan 25 gol dan 18 assist dalam 256 pertandingan.
Bahkan, gol dia ke gawang Arsenal (2006-2007) dan FC Barcelona (2008-2009) memenangi penghargaan gol terbaik Chelsea tahun itu!
Essien vs. Arsenal: Love a good long goal and this is one of the best pic.twitter.com/D8G15FS0Fn
— Christian (@AmericxnSaint) February 13, 2017
Kecintaan penggemar juga membuat Essien menyandang status Pemain Terbaik Chelsea pilihan fans pada 2007.
Dia menjadi pemain Afrika pertama yang menerima penghargaan tersebut.
Di tengah kegemilangan bersama Chelsea, Essien sempat dipinjamkan ke Real Madrid dalam kurun waktu 31 Agustus 2012 hingga 30 Juni 2013.
Kedatangan Essien merupakan permintaan langsung dari pelatih Los Blancos kala itu, Jose Mourinho.
@ChelxeaFC Michael Essien's Goal against Barcelona in the Champions League pic.twitter.com/egPP3yFnPq
— Shaq (@ChelxeaFC) December 9, 2016
Sepanjang berkostum Real Madrid, Essien menggelontorkan dua gol dan satu assist dari 35 partai.
Dia mencetak gol ke gawang Osasuna dalam laga terakhir bersama kubu Santiago Bernabeu pada 1 Juni 2013 yang dipersembahkan untuk Mourinho.
Setelah membela Chelsea dan Real Madrid, Essien melanjutkan kariernya di AC Milan.
Throwback to when Alan Pardew said that Michael Essien "absolutely raped" Ched Evans live on MOTD..
— Uber Chelsea FC (@UberCheIseaFC) January 29, 2017
Dia mendarat di San Siro dengan status bebas transfer dari Chelsea pada 25 Januari 2014.
Baca Juga:
- Paulo Dybala: Tak Semua Tim Seperti Barcelona
- Cetak Gol Terjauh di Ligue 1, Memphis Depay Mengaku Tak Lihat Bola Masuk
- Doa Buffon untuk Casillas Jelang Duel Juventus Vs Porto
Bersama Milan, Essien beraksi dalam 22 laga sebelum hengkang ke klub Yunani, Panathinaikos, pada 1 Juli 2015 juga dengan gratis.
Panathinaikos membayar Essien dengan gaji 800 ribu euro (sekitar Rp 11,38 miliar) per tahun yang membuat dia menjadi pemain dengan gaji termahal dalam sejarah klub.
Di Panathinaikos, dia sempat menciptakan satu gol dari 15 penampilan. Kemudian, bersatus tanpa klub pada 20 September 2016.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar