Michael Essien (34) resmi menjadi bagian dari keluarga besar Persib Bandung. Lalu, siapa sebenarnya pemain dengan julukan Si Bison itu?
Michael Essien memulai karier profesional di dunia sepak bola dengan bergabung bersama klub Prancis, Bastia, pada 30 Agustus 2000.
Di klub beralias Singa dari Furiani tersebut, Essien mampu mencetak 12 gol dari 69 penampilan.
Penampilan impresif Essien membuat tim raksasa Kota Mode, Olympique Lyon, rela mengucurkan dana sebesar 11,7 juta euro (sekitar Rp 166,5 miliar) untuk merekrutnya pada 1 Juli 2003.
Melakoni debut di Lyon dalam pertandingan Piala Super Prancis kontra AJ Auxerre pada 26 Juli 2003, Essien hanya membutuhkan waktu lima menit untuk mengukir gol perdana!
Dia pun sukses mencicipi gelar pertama sebagai pemain karena Les Gones menyudahi laga dengan kemenangan 2-1.
Wilujeng sumping!@MichaelEssien resmi jadi bagian keluarga besar #PERSIB#PERSIBSalawasna #84thPEESIB pic.twitter.com/dnqE2P4JeA
— PERSIB (@persib) March 14, 2017
Memainkan peran sebagai gelandang box-to-box, Essien mampu mengemas tiga gol dalam 34 pertandingan di Ligue 1, sekaligus membantu Lyon menyabet titel ketiga secara beruntun di liga domestik!
Pada musim 2004-2005, kontribusi Essien semakin besar.
Catatan menit bermainnya di Ligue 1 meningkat dari 2.339 menjadi 3.200 menit yang berbuah empat gol dan trofi keempat berturut-turut bagi Lyon di liga!
Essien pun dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Ligue 1 2005!
Pesepak bola kelahiran Accra, Ghana, ini juga membukukan lima gol dalam 10 penampilan di Liga Champions yang membikin Lyon sanggup melaju hingga perempat final.
Namun, mereka harus tersingkir di babak tersebut dari PSV Eindhoven karena kalah adu penalti 2-4 di Stadion Philips dan Essien menjadi salah satu eksekutor gagal.
Beragam catatan mentereng ini membawa Essien ke pelabuhan selanjutnya, Chelsea.
The Blues meminang dia dengan banderol 32,3 juta pounds (sekitar Rp 526,8 miliar) pada 19 Agustus 2005.
Di bawah asuhan tangan dingin Manajer Jose Mourinho, Essien membawa Chelsea menjadi kampiun Premier League (2006), Piala Liga (2007), Piala FA (2007).
Kendati ditinggal Mourinho pada 20 September 2007, Essien tetap menjadi bagian inti dari keberhasilan Chelsea ke depannya.
Total, dia mampu mempersembahkan sembilan gelar untuk The Blues, termasuk trofi Liga Champions pada 2012!
Selama memperkuat Chelsea, Essien sanggup menceploskan 25 gol dan 18 assist dalam 256 pertandingan.
Bahkan, gol dia ke gawang Arsenal (2006-2007) dan FC Barcelona (2008-2009) memenangi penghargaan gol terbaik Chelsea tahun itu!
Essien vs. Arsenal: Love a good long goal and this is one of the best pic.twitter.com/D8G15FS0Fn
— Christian (@AmericxnSaint) February 13, 2017
Kecintaan penggemar juga membuat Essien menyandang status Pemain Terbaik Chelsea pilihan fans pada 2007.
Dia menjadi pemain Afrika pertama yang menerima penghargaan tersebut.
Di tengah kegemilangan bersama Chelsea, Essien sempat dipinjamkan ke Real Madrid dalam kurun waktu 31 Agustus 2012 hingga 30 Juni 2013.
Kedatangan Essien merupakan permintaan langsung dari pelatih Los Blancos kala itu, Jose Mourinho.
@ChelxeaFC Michael Essien's Goal against Barcelona in the Champions League pic.twitter.com/egPP3yFnPq
— Shaq (@ChelxeaFC) December 9, 2016
Sepanjang berkostum Real Madrid, Essien menggelontorkan dua gol dan satu assist dari 35 partai.
Dia mencetak gol ke gawang Osasuna dalam laga terakhir bersama kubu Santiago Bernabeu pada 1 Juni 2013 yang dipersembahkan untuk Mourinho.
Setelah membela Chelsea dan Real Madrid, Essien melanjutkan kariernya di AC Milan.
Throwback to when Alan Pardew said that Michael Essien "absolutely raped" Ched Evans live on MOTD..
— Uber Chelsea FC (@UberCheIseaFC) January 29, 2017
Dia mendarat di San Siro dengan status bebas transfer dari Chelsea pada 25 Januari 2014.
Baca Juga:
- Paulo Dybala: Tak Semua Tim Seperti Barcelona
- Cetak Gol Terjauh di Ligue 1, Memphis Depay Mengaku Tak Lihat Bola Masuk
- Doa Buffon untuk Casillas Jelang Duel Juventus Vs Porto
Bersama Milan, Essien beraksi dalam 22 laga sebelum hengkang ke klub Yunani, Panathinaikos, pada 1 Juli 2015 juga dengan gratis.
Panathinaikos membayar Essien dengan gaji 800 ribu euro (sekitar Rp 11,38 miliar) per tahun yang membuat dia menjadi pemain dengan gaji termahal dalam sejarah klub.
Di Panathinaikos, dia sempat menciptakan satu gol dari 15 penampilan. Kemudian, bersatus tanpa klub pada 20 September 2016.
Karakter Keras
Dari total 490 penampilan di daratan Eropa, Essien telah mengoleksi 87 kartu kuning.
Dia juga sudah enam kali menerima kartu kuning kedua yang berujung kartu merah dan dua kali mendapat kartu merah secara langsung.
Karakter keras Essien pernah membuat dia dihukum oleh UEFA pada 15 Desember 2005 akibat melepaskan tekel kontroversial kepada gelandang Liverpool FC, Dietmar Hamann.
@SachinNakrani Essien V Hamann... pic.twitter.com/J7nHAjaDh0
— Rob Morris (@Mozzaretti) July 28, 2016
Dia pun harus absen dalam dua pertandingan babak 16 besar Liga Champions menghadapi FC Barcelona yang membuat Chelsea kalah dengan agregat 2-3.
Namun, bukan berarti Essien merupakan pemain yang tidak sportif. Dia langsung menyampaikan permintaan maaf atas perbuatannya kepada Hamann.
Dietmar Hamann pun memaafkan perbuatan Michael Essien.
Kini, pencinta sepak bola Tanah Air bisa berharap menyaksikan aksi Essien dari jarak dekat lantaran dia sudah menjadi bagian dari Persib Bandung.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar