Kisah Conte pada tahun pertamanya di Stamford Bridge ini bak dongeng.
Perubahan yang dihasilkan pria Italia itu di tubuh Chelsea sangat mudah masuk kategori dahsyat.
Setelah start buruk, menelan dua kekalahan dari Liverpool dan Arsenal, mantan gelandang ini mematutkan pola 3-4-3 yang jarang terlihat di Inggris.
Pengaruhnya luar biasa. Klub London Barat itu menampilkan gairah baru para pemainnya. Rekrutan baru, Marcos Alonso, ditempatkan sebagai sayap kiri. Victor Moses, yang nyaris terbuang, tampil maksimal di sayap kanan.
N’Golo Kante melanjutkan ketangguhan seperti yang ia abdikan di Leicester hingga berbuah gelar tahun lalu. Nantikan gelar kedua konsekutif gelandang angkut air itu di kubu yang berbeda. Eden Hazard dan Diego Costa menggeliat bangkit dari kelesuan musim lalu.
Penyesuaian diri cepat secara mengesankan diperlihatkan tiga bek. Cesar Azpilicueta yang paling mengesankan mengingat pemain Spanyol itu sejatinya adalah bek kanan. Ia berhasil membentuk trio solid bersama David Luiz, yang kembali dari PSG, dan Gary Cahill.
Baca Juga: 5 Hal Menarik dari Kemenangan 3-1 Liverpool atas Arsenal
Chelsea mencatat 13 kemenangan beruntun setelah perombakan itu. Puncak klasemen didiami secara nyaman, hingga unggul 10 poin atas dua klub sampai Rabu (8/3), saat Man. City gagal memangkas jarak karena hanya bermain imbang dengan Stoke.
Dengan kemungkinan kecil tergelincir dari takhta Premier League, Chelsea berpeluang besar meraup dua gelar semusim.
Piala FA berada dalam jangkauan kendati mesti menghadapi Man. United dan Jose Mourinho di perempat final.
Conte menyatakan siap menampilkan kekuatan terbaik The Blues. Jika Conte bisa mempersembahkan dua gelar, pertama kali seorang manajer melakukannya di musim debut setelah Kenny Dalglish bersama Liverpool pada 1986, kontrak baru itu akan terasa semakin masuk akal.
Bahkan dengan trofi Premier League saja pun Conte sudah layak dan sepantasnya menerima kontrak yang lebih baik.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar