Eks pelatih Juventus dan Marseille ini juga masih menyimpan asa besar pada rekan seklub Kimpembe, Adrien Rabiot. Nama yang disebut terakhir sudah mendapatkan debutnya di Les Bleus pada 15 November lalu dalam uji coba versus Pantai Gading.
“Adrien telah meningkat secara konstan. Ia telah mencatat lebih dari 100 penampilan di Ligue 1 dan sekitar 20 di Liga Champion. Torehan itu luar biasa untuk pemain seusianya,” kata Deschamps lagi.
Deschamps berkesempatan pula menyimak perkembangan tim lain. Tatapannya bisa dibatasi ke satu tim lagi dan dipermudah ke perkembangan liga.
Sejauh ini, Ligue 1 tampak tinggal menyisakan tiga kuda pacu di depan. Selain PSG dan Monaco, Nice pun berpeluang sama besar menjadi kampiun.
Dari klub kecil yang mengejutkan itu, Deschamps bisa mengikuti perkembangan beberapa nama yang tampil konsisten dalam mengangkat harkat klub.
Wylan Cyprien (gelandang serang berusia 22 tahun), Arnaud Souquet (bek kanan; 25), dan Valentin Eysseric (gelandang serang; 24) juga layak dipantau mengingat ketiganya, seperti Kimpembe, Mbappe, dan Rabiot, adalah mantan penghuni timnas Prancis junior.
Daftar bisa diperpanjang dengan Mickael Le Bihan. Penyerang berusia 26 tahun membuat comeback mengesankan usai mengalami cedera yang membuat dirinya absen selama 17 bulan.
Sang striker diboyong dari Le Havre pada 2015 oleh pendahulu Lucien Favre (bos Nice kini), Claude Puel.
Le Bihan mengalami patah tulang di dua tempat di kakinya tiga pekan usai digaet.
“Debut kedua” pada 24 Februari dilewati Le Bihan sebagai pengganti. Dalam setengah jam, ia mencetak dua gol. Eks top scorer Ligue 2 itu mungkin bisa menjadi pilihan saat produktivitas tinggi diperlukan Les Bleus.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar