Bukti lain bahwa mentalitas Inter arahan Stefano Pioli belum kelas juara adalah fakta cenderung sulit bangkit ketika tertinggal lebih dulu dalam satu partai liga.
Sejak ditangani pelatih berusia 51 tahun itu, Inter enam kali bersituasi tertinggal lebih dulu di Serie A musim ini.
Hanya dua kali I Nerazzurri sukses membalikkan keadaan dan menyegel kemenangan, yakni atas Udinese (8/1/2017) dan Chievo (15/1/2017).
Inter era De Boer juga dua kali mampu memenangi partai liga dalam delapan kesempatan tertinggal lebih dulu, yaitu kontra Pescara (11/9/2016) dan Juventus (18/9/2016).
Tapi, pantas dicatat, keberhasilan Inter mengamankan empat kemenangan dan tiga hari seri dari posisi tertinggal sudah termasuk salah satu yang terbaik di Serie A musim ini.
Ujian
Kapten Inter, Mauro Icardi, pekan lalu menyatakan pihaknya masih optimistis bahwa mereka dapat mengakhiri Serie A 2016-2017 di zona Liga Champions alias posisi tiga besar.
Bila demikian, wajib hukumnya buat Inter menunjukkan mentalitas baja yang amat dibutuhkan untuk konsisten memenangi semua 11 partai sisa.
Berkaca pada 2015-2016, urutan ketiga klasemen akhir, yakni Roma, mengantongi 80 poin. Maka, Inter, yang mengemas 51 angka sampai pekan ke-27, butuh setidaknya 29 poin lagi yang nyaris setara dengan 10 kemenangan.
Mentalitas baja krusial mengingat Inter masih harus bersua rival-rival berat di mana tiga di antara calon lawan adalah mereka di lima besar saat ini.
Ujian mentalitas Inter terdekat berwujud Atalanta (12/3/2017). Apabila keok, lumrah memprediksi Ivan Perisic cs tidak bakal ke LC musim depan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar