Usai laga menjamu Bournemouth pada Sabtu (4/3/2017), tema tentang ketergantungan Manchester United terhadap Zlatan Ibrahimovic kembali mengemuka, walau dalam makna yang agak negatif. The Red Devils jelas harus memperbaiki penyelesaian akhir.
Penulis: Christian Gunawan
Ibrahimovic telah mencetak 15 gol. Jumlah yang banyak untuk pemain yang menjalani debutnya di Premier League. Juga terbilang tinggi untuk penyerang berusia 35 tahun.
Akan tetapi, torehan itu bisa lebih banyak bila saja Ibra lebih tenang memanfaatkan peluang.
Menurut situs Premier League, kegagalan mengubah penalti menjadi gol di laga menjamu Bournemouth menjadikan Ibra sebagai pemain yang paling sering menyia-nyiakan peluang bagus, yakni sebanyak 17 kali.
Pemain kedua di liga yang paling sering membuang peluang adalah Benik Afobe (Bournemouth) dengan sembilan kali saja, diikuti empat pemain dengan delapan kali membuang peluang bersih.
Jumlah 17 itu hampir separuh total kans bagus United yang gagal menjadi gol, tepatnya 37 kali.
Klub tersering membuang kans bagus berikutnya adalah Manchester City (30). Pemain kedua yang paling sering membuang kans apik di Red Devils adalah Paul Pogba.
Frekuensi kegagalan gelandang mahal asal Prancis itu cuma lima kali.
Hanya, sukar mengesampingkan peran gol-gol Ibrahimovic musim ini. Pemain tersubur kedua setelah eks penyerang PSG, Milan, Inter, dan Ajax itu adalah Juan Mata dengan enam gol.
Bagaimanapun, United secara keseluruhan memang tidak cukup tajam. Saat keluarnya kelemahan ini juga sulit diprediksi.
Bisa mengimbangi klub-klub besar, Iblis Merah malah beberapa kali tersandung saat meladeni tim-tim kecil.
Bournemouth adalah contoh terakhir. Bahkan sebelum melawan pasukan besutan Eddie Howe itu, United sudah terlihat lemah dalam memaksimalkan dominasi mereka.
Opta mendapati United bisa meluncurkan 85 tembakan saat melawan tiga tim promosi (Burnley, Middlesbrough, dan Hull) sampai laga kontra Hull pada awal Februari. Namun, Iblis Merah hanya mampu mencetak dua gol dari sekian banyak usaha tersebut.
Klub raksasa ini bisa sedikit berkelit bahwa mereka sering dinaungi ketidakberuntungan. Argumen ini cukup beralasan.
Baca Juga:
- Leverkusen dan Olympiacos Kompak Pecat Pelatih
- Peluang Arsenal ke Perempat Final Cuma 1,2 Persen
- Inter Milan Siap Gaet Striker Muda Sampdoria
United tercatat pula sebagai tim yang tersering melihat peluang mereka dimentahkan tiang atau mistar gawang lawan, yakni sebanyak 16 kali, sama seperti Tottenham. Tiga klub mengikuti dengan 15 kali upaya mereka mentok tiang atau mistar gawang.
“Melawan Stoke kami bisa menang dengan selisih lima sampai enam gol, tapi hasil akhir adalah 1-1. Menghadapi Burnley serupa. Melawan Arsenal, kami bisa menang dengan selisih dua atau tiga gol, tapi imbang pula,” kata Jose Mourinho pada awal Februari seperti dikutip The Independent.
“Kadang kala kita bisa melihat bahwa kami kurang mujur atau kiper lawan melakukan penyelamatan gemilang. Hanya, kadang kala kita bisa berkata bahwa seharusnya terjadi gol,” lanjut Mou.
Masih ada beberapa pekan musim ini bagi Iblis Merah untuk memperbaiki efisiensi pemanfaatan peluang mereka. Namun, pada akhir musim United mungkin bisa membayar mahal kegagalan-kegagalan yang sudah terjadi.
Transfer musim panas boleh jadi menjadi salah satu cara untuk mereparasinya. Mourinho juga sudah menyebut dua atau tiga pemain baru pada musim panas depan untuk membuat kubunya lebih oke daripada musim pertamanya di Old Trafford ini.
Antoine Griezmann adalah nama yang terus didengungkan akan berlabuh di United. Penyerang Prancis itu seperti mencoba menggoda dengan mencetak dua gol ke gawang Valencia pada Minggu (5/3/2017).
Siapa pun itu, para suporter bakal mulai berharap United tak lesu lagi di depan gawang lawan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar