Di Sevilla 2014/15, Bacca mengemas 20 gol di liga hanya dengan melepas 69 tembakan. Dia cuma butuh 3,4 tembakan untuk bikin satu gol.
Pada musim pertamanya di Milan, Bacca tetap efektif. Pemain berusia 30 tahun itu mencetak 18 gol di liga. Hanya separuhnya dari sang top scorer, Gonzalo Higuain (Napoli).
Tapi, lihat efektivitasnya. Higuain butuh 182 tembakan untuk membuat 36 gol, rata-rata 5 tembakan untuk setiap gol. Bacca cuma melepas 77 tembakan atau 4,2 tembakan per gol.
Bukan Servis
Bacca sempre Bacca. Musim ini Bacca tetap Bacca. Sebelas golnya tercipta hanya dari 41 tembakan.
Dia hanya perlu melepas rata-rata 3,7 tembakan untuk membukukan satu gol ke gawang lawan.
Rasio jumlah tembakan per golnya tidak terpaut terlalu jauh dari bomber terbaik saat ini, Andrea Belotti (Torino). Bacca bahkan lebih bagus daripada dua raja gol top lainnya: Higuain (Juventus) dan Edin Dzeko (Roma).
Efektivitasnya hampir sama dengan musim terbaik di Sevilla 2014/15.
Seperti diutarakan Montella, inilah Bacca yang membuat Milan tertarik untuk membelinya.
Sekarang problemnya adalah bagaimana membuat Bacca lebih banyak menembak. Teorinya, semakin banyak dia menembak, akan semakin banyak juga torehan golnya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.748 |
Komentar